Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kelompok komorbid atau mereka dengan penyakit penyerta selain penyakit umat, amat rentan saat terinfeksi Covid-19.
Beberapa jenis komorbid yang kerap disebut di antaranya penyakit jantung, diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, stroke, dan sebagainya.
Sekretaris Pokja Pengurus Pusat Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) DR. dr. Irawaty Djaharuddin Sp.P(K), FISR mengungkapkan ada beberapahal yang bisa dilakukan kelompok komorbid saat terinfeksi Covid-19.
Langkah pertama yang mesti dilakukan adalah mencari bantuan ke dokter atau layanan kesehatan.
"Jadi apa bila seorang berisiko tinggi terkena covid-19 yang pertama itu adalah mencari bantuan dokter atau layanan kesehatan," ungkapnya pada webinar Pfizer Indonesia dengan Pengurus Pusat Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Senin (27/3/2023).
Berkonsultasi dengan dokter bertujuan untuk mendapatkan saran yang tepat.
Baca juga: FBI Duga Virus Corona dari Kebocoran Lab Wuhan, Indonesia Diminta Ikut Tagih Tanggung Jawab China
Karena jika ada penyakit penyerta, dokter akan memberitahukan segala hal yang dibutuhkan.
Mulai dari tips yang harus dilakukan, obat yang diminum serta perubahan pola makan mungkin atau pola aktivitas,.
"Atau pun beberapa saran perawatan yang harus diikuti," kata dr Irawaty lagi.
Kedua, segera lakukan isolasi mandiri.
Jadi apa bila berisiko dan merasa terkena Covid-19, segera lakukan isolasi mandiri, supaya orang di sekitar tidak tertular.
"Jadi disarankan untuk melakukan karantina sendiri, melaporkan pihak berwenang dan menunggu untuk mengambil langkah selanjutnya," ucap dr Irawaty.
Ketiga, gunakan ruangan dengan ventilasi udara yang baik.
Serta mulai melakukan aktivitas menjaga jarak supaya orang lain tidak tertular.
Bagi gejala yang sudah dirasa cukup berat, maka jangan ragu mencari bantuan.
Diusahakan mereka yang membantu berusia muda dalam kondisi sehat dan tidak punya kondisi medis yang membahayakan imunnya.
Keempat, waspadai gejala yang muncul.
"Hati-hati kalau sudah dirasa berat, harus dilakukan opname di rumah sakit," pungkasnya.