TRIBUNNEWS.COM - Simak gejala yang dirasakan pasien dengan varian Covid-19 baru, Arcturus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperhatikan varian Covid-19 baru XBB.1.16 itu dijuluki Arcturus.
Varian tersebut dianggap mendorong lonjakan kasus baru di India.
Arcturus adalah varian baru Covid-19 yang pertama kali ditemukan pada akhir Maret 2023.
Dr. Maria Van Kerkhove, Pimpinan Teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Covid-19 mengatakan, pandemi Covid-19 terus menyebar ke seluruh dunia dan membunuh antara 5.000-10.000 orang setiap minggu.
“Ini sebagian besar (menyebar) di antara individu yang berusia lebih tua, mereka mungkin tidak divaksinasi atau menerima dosis penuh yang diperlukan untuk mereka pada usia mereka,” katanya. dikutip dari World Socialist Web Site.
Dia kemudian mencatat bahwa ancaman tetap ada karena virus belum menetap dalam pola yang dapat diprediksi, yang berarti bahwa saat berevolusi terlepas dari kekebalan populasi, ia dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih ganas.
Baca juga: Mengenal Covid-19 Varian Arcturus, Varian Omicron yang Paling Menular di AS
Kemudian, dia memperingatkan bahwa varian terbaru diberi nama XBB.1.16 dan dijuluki "Arcturus" oleh pelacak varian.
"Arcturus" disebut sebagai varian yang paling dapat ditularkan.
XBB.1.16 memiliki profil yang mirip dengan pendahulunya XBB.1.5, mutasi tambahannya menunjukkan bahwa virus ini lebih menular dan bersifat patogen di lingkungan laboratorium.
Kapan dan di mana XBB.1.16 ditemukan?
Mengbutip Fortune Well, XBB.1.16 ditambahkan ke daftar varian WHO yang sedang dipantau pada 22 Maret 2023.
Sejauh ini, sebagian besar kasus telah diidentifikasi di mana varian baru pertama kali terlihat, di India, salah satu dari sedikit negara tempat kasus Covid-19 yang tercatat sedang meningkat, menurut WHO.
Dari rangkaian yang dilaporkan, diketahui bahwa varian tersebut juga telah terlihat di Amerika Serikat yakni di California, New Jersey, Virginia, Texas, Washington, New York, Illinois, Minnesota, Georgia, Florida, Pennsylvania, Ohio, Nevada, Indiana, Carolina Utara , Louisiana, dan Delaware.
Baca juga: Pemerintah Masih Lanjutkan Status Kedaruratan Covid-19, Ini Alasannya
Varian keturunan, XBB.1.16.1, juga terlihat di Nebraska, Missouri, dan Michigan.
Selain itu, XBB.1.16 dan keturunannya juga telah diidentifikasi di Singapura, Australia, Inggris, Jepang, Israel, Kanada, Malaysia, Denmark, Selandia Baru, Jerman, Korea Selatan, Spanyol, Belanda, Thailand, Swedia, Afrika Selatan, Italia , dan Cina.
Gejala Covid-19 Varian Arcturus
Menteri Kesehatan New Delhi, Saurabh Bhardwaj mengatakan, Covid-19 varian terbaru ini memiliki gejala seperti flu.
Rahul Sharma, seorang ahli paru dan dokter perawatan kritis di Rumah Sakit Fortis Noida, bahwa terlihat lonjakan kasus Covid-19 di seluruh India karena varian baru.
Gejalanya ringan, tetapi banyak pasien datang dengan mengalami pneumonia.
Sejauh ini, belum ada penelitian laboratorium mengenai tingkat keparahan penyakit varian yang telah diselesaikan.
Namun, rawat inap, masuk ICU, dan kematian belum meningkat karena varian tersebut, menurut laporan situasi Covid-19 Kamis oleh WHO.
Penyebaran Covid-19 Varian Arcturus
Dikutip dari reseintyg365, sama seperti varian Covid-19 lainnya, Arcturus (XBB.1.16) menyebar melalui droplet yang dikeluarkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Tetesan ini dapat mendarat di permukaan atau ditularkan langsung ke orang lain melalui kontak dekat.
Karena Arcturus (XBB.1.16) adalah varian baru, tidak jelas apakah ada karakteristik khusus yang membuatnya lebih menular daripada varian lainnya.
Untuk mengurangi risiko penyebaran atau tertular varian COVID-19, termasuk Arcturus (XBB.1.16), penting untuk terus mengikuti tindakan pencegahan dasar yang direkomendasikan oleh organisasi kesehatan di seluruh dunia.
Pencegahannya meliputi memakai masker wajah, menjaga jarak, mencuci tangan, dan mengikuti pedoman lokal untuk vaksinasi.
(Tribunnews.com/Yurika)