News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Selain Batuk Pilek, Pakar Ungkap Gejala Khas dari Subvarian Arcturus, Mata Merah dan Gatal

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terkait gejala covid-19 subvarian Arcturus, peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman ungkap ada yang khas yakni mata merah dan gatal.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Varian Covid-19 Arcturus tengah jadi perhatian di India dan Inggris. 

Terlebih, setelah Kementerian Kesehatan mengumumkan jika sudah ada pasien Covid-19 teridentifikasi sebagai subvarian Arcturus. 

Baca juga: Subvarian Arcturus Masuk ke Indonesia, Pakar Ingatkan Tetap Pakai Masker Saat Mudik

Terkait gejala covid-19 subvarian Arcturus, peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman ungkap ada yang khas.

Gejala khas paling terlihat dari Varian Covid-19 Arcturus ini adalah mata merah dan rasa gatal pada beberapa kasus. 

"Sekarang ada satu fenomena gejala yang lebih menyolok. Seperti kelainan di mata, mata merah, berair dan gatal sekali," ungkapnya pada keterangan yang diterima Tribunnews, Sabtu (15/4/2023). 

Gejala lain yang muncul di area mata adalah rasa nyeri dan munculnya kotoran. 

Baca juga: India Alami Lonjakan Kasus Subvarian Baru Omicron XBB.1.16, Ini yang Perlu Diketahui Soal Arcturus

"Kemudian nyeri juga ini ada kotoran," tambah Dicky. 

Selebihnya, gejala dari subvarian Arcturus ini urang lebih mirip dengan subvarian Omicron sebelumnya. 

Ilutrasi batuk pilek. (Shutterstock)

"Sama saja, demam, batuk pilek, kemudian nyeri menelan. Tidak ada yang berbeda dengan subvarian lain," papar Dicky lagi. 

Lebih lanjut, ia mengingatkan jika orang yang memiliki imunitas, cenderung memiliki gejala lebih ringan.

Sebagai kasus subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus sudah terdeteksi di Indonesia. 

Oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan jika ada dua kasus Arcturus yang terdeteksi. 

Baca juga: Pasien Subvarian Arcturus Alami Batuk dan Radang Paru-paru, Warga Bergejala Dianjurkan ke Faskes

Temuan ini berdasarkan penelusuran genome squencing pada akhir Maret 2023.

"Iya (dua) kasus (pada) akhir Maret," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Tribunnews, Kamis (13/4/2023). 

Varian XBB.1.16 yang dijuluki "Arcturus", memicu lonjakan kasus baru di India, di saat kasus lain dilaporkan turun di sebagian besar dunia.

Kementerian Kesehatan India mengadakan uji coba untuk memastikan rumah sakit siap menghadapi lonjakan kasus Covid-19, BBC melaporkan Senin.

Beberapa negara bagian bahkan kembali mewajibkan penggunaan masker di depan umum.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini