Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Menteri Kesehatan Malaysia Zaliha Mustafa mengatakan pada Kamis pekan lalu bahwa tren peningkatan penerimaan pasien virus corona (Covid-19) di negaranya tidak akan membebani pelayanan kesehatan.
Fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) seperti rumah sakit pun akan tetap beroperasi seperti biasa.
Menurut data Kementerian Kesehatan Malaysia, 34,4 persen ventilator, 62 persen tempat tidur ICU, dan 65,9 persen tempat tidur rumah sakit digunakan di negara tersebut pada 8 April lalu.
Baca juga: FBI Duga Virus Corona dari Kebocoran Lab Wuhan, Indonesia Diminta Ikut Tagih Tanggung Jawab China
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (17/4/2023), seorang Profesor Epidemiologi di Universitas Malaysia, Dr Sanjay Rampal mengatakan pihaknya mampu dan memiliki fasyankes yang memadai untuk menangani pasien Covid-19.
"Kami tampaknya memiliki kapasitas yang lebih dari cukup untuk mengelola beban yang terkait dengan gelombang infeksi Covid-19 saat ini. Namun kami harus melanjutkan pengawasan ketat terhadap penyakit ini dan memastikan bahwa layanan kesehatan masyarakat di lapangan memiliki sumber daya dan kapasitas yang cukup untuk mencegah dan mengendalikan Covid-19," kata Dr Rampal.
Di sisi lain, rumah sakit swasta di Malaysia saat ini penuh dengan pasien yang menderita jenis kondisi medis lainnya, fasyankes satu ini juga terus mengalami situasi 'kekurangan perawat'.
Baca juga: Hikikomori di Jepang Mencapai 1,46 Juta Orang Akibat Corona
Kemungkinan peningkatan kapasitas pum menjadi sebuah tantangan bagi negara itu.