News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Satgas Covid-19 PB IDI: Endemi Bisa Naik Lagi Jadi Epidemi, Bahkan Pandemi Jika Ini Terjadi

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Erlina Burhan, SpP(K).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia telah memasuki fase endemi. 

Namun ada beberapa indikasi endemi bisa berubah status menjadi epidemi, bahkan pandemi kembali. 

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Erlina Burhan, SpP(K).

Pertama terjadi peningkatan pada kasus harian.

Kedua, diikuti dengan poisitifty rate dari pemeriksaan.

Ketiga, peningkatan kasus perawatan dari rumah sakit dan kasus kematian. 

"Itu adalah beberapa parameter yang bisa kita pakai untuk melihat ini endemi atau sudah epidemi," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Jumat (28/6/2023). 

Ia pun mencontohkan kasus Covid-19 di Wuhan 

Tadinya hanya beberapa kasus, namun tiba-tiba menjadi ratusan, ribuan, puluhan ribu.

Situasi ini disebut sebagai epidemi.

"Kemudian menyebar ke mana-mana ke seluruh dunia dan menjadi pandemi," paparnya lagi. 

Lebih lanjut, dr Erlina menerangkan kapan situasi disebut sebagai endemi.

Saat situasi endemi, penyakit masih di suatu lokasi atau suatu wilayah, tapi masih terkendali. 

"Beberapa contoh yang bisa saya sampaikan di Indonesia penyakit endemi itu apa, contohnya demam berdarah dangue, itu masuk kategori endemi, masih terkendali," kata dr Erlina menambahkan.

Baca juga: Dari Pandemi ke Endemi, Satgas Covid-19 Dibubarkan, Aplikasi Satu Sehat Berubah Jadi Citizen Health

Tetapi jika terjadi peningkatan secara tiba-tiba dan sebabkan lonjakan kasus di suatu wilayah, maka kasus naik menjadi epidemi. 

"Nah, kalau penularan itu terus menerus terjadi, bahkan terjadi di banyak negara, dan mungkin di lima benua, ini lah yang disebut pandemi," tuturnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini