Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini, Singapura jadi sorotan karena terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Terkait hal ini, Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman ungkap jika setiap negara punya potensi lonjakan kasus, tidak hanya Singapura.
Baca juga: Kasus Covid-19 Singapura dan Malaysia Naik Drastis, Indonesia Juga Meningkat, Ini Imbauan Kemenkes
"Tidak hanya Singapura. Setelah masa pandemi, tiap negara punya potensi atau lonjakan masing-masing," ungkap Dicky pada Tribunnews, Selasa (5/12/2023).
Menurutnya, meski Covid-19 berganti menjadi endemi, akan ada lonjakan kasus atau kejadian luar biasa (KLB).
Situasi ini bisa disebabkan karena imunitas di masyarakat menurun.
Baca juga: WHO: Kasus Covid-19 Global Naik 80 Persen saat Sub Varian Baru Muncul
Atau adanya potensi sub varian baru yang akan menjadi pemicu lonjakan kasus.
"Selain ada sub varian baru, kekebalan imunitas menurun baik. Kemudian banyak anak-anak bawah lima tahun belum memiliki imunitas," jelas Dicky lagi.
Bisa karena vaksinasi primer belum diperoleh atau belum eligible.
Meski begitu, lonjakan ini tidak berpotensi menyebabkan kematian seperti saat pandemi.
"Namun tentu saja berbeda dengan sebelumnya, lonjakan kasus akan sedikit berpotensi menyebabkan kematian," kata Dicky.
Hanya saja, potensi peningkatan rawatan rumah sakit bisa meningkat.
Sebagaimana yang terjadi juga pada anak yang terjadi di China.
Maka yang perlu dilakukan adalah meningkatkan imunitas masyarakat.
Dimulai dengan melaksanakan program vaksinasi, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan menjaga sirkulasi udara tetap baik.