Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit Covid-19 kembali tunjukkan tren peningkatan kasus. Peningkatan ini juga dialami oleh DKI Jakarta.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Surveilans Epidemologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama.
Ngabila menjelaskan bagaimana kondisi Covid-19 saat ini di DKI Jakarta.
"Ada sedikit kenaikan kasus Covid-19 di DKI Jakarta tapi sangat terkendali. Lonjakan kasus Covid-19 di DKI jakarta terjadi terakhir pada Mei-Juni 2023,"ungkap Ngabila pada keterangannya, Kamis (7/12/2023).
Selain terkendali, Ngabila mengatakan jika 95 persen pasien bergejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG).
Sejauh ini tidak pun tidak ada kenaikan angka perawatan di rumah sakit.
"Untuk yang masuk RS kita nggak melihat (peningkatan). Memang ada peningkatan dari yang kena, tapi karena imunitasnya sudah bagus, dengan vaksinasi jadi bagus," kata Ngabila lagi.
Menurut Ngabila, lonjakan kasus Covid-19 dapat terjadi setiap 6 bulan sekali.
Polanya sama sepertinya penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Lonjakan juga terpengaruh pada pancaroba dan musim penghujan.
Lebih lanjut ia pun menghimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 bagi yang belum.
"Saya imbau masyarakat yang belum divaksinasi, atau sudah lama vaksinasinya, mumpung sampai Desember ini kan masih gratis, ya itu dimanfaatkan saja," imbaunya.
Ia pun memberikan beberapa tips pencegahan.
Pertama, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Masyarakat diimbau untuk memakai masker di keramaian, terutama pada yang sedang sakit sebaiknya tidak keluar rumah.
Kedua, lakukan munisasi rutin lengkap. Pada anak ada 15 imunisasi gratis dari pemerintah.
Lalu dari anak sampai dewasa, vaksin dosis 1-4 untuk Covid-19 usia 18 tahun ke atas gratis di puskesmas dan RSUD terdekat.
Terutama kelompok rentan seperti ibu menyusui, ibu hamil, tenaga kesehatan. Pastikan sudah selesai di vaksin Covid-19 sebanyak 4 kali.