Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR – Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Muhammad Radzi Abu Hassan, menghimbau masyarakat dengan rentan usia 70 tahun keatas atau lansia untuk mendapatkan pengobatan antivirus Paxlovid sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19 menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Tak hanya para lansia, anjuran serupa turut diberlakukan untuk masyarakat yang memiliki tingkat kekebalan rendah serta memiliki riwayat penyakit penyerta.
Untuk menekan penyebaran infeksi masyarakat juga diminta untuk kembali memberlakukan protocol kesehatan seperti memakai masker bagi mereka yang mengalami gejala.
Baca juga: Vaksin Booster Efektif Cegah Keparahan dan Kematian Akibat Subvarian Baru Covid-19
“Paxlovid efektif jika diminum dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala. Oleh karena itu, pasien berisiko tinggi disarankan untuk menjalani tes segera setelah mereka merasakan gejalanya,” jelas Dr Zaliha sebagaimana dikutip dari Malaymail.
“Oleh karenanya Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dengan memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan. Tindakan pencegahan ditekankan untuk melindungi tidak hanya diri sendiri tetapi juga keluarga, tetangga, dan teman dekat dari risiko infeksi Covid-19,” ujar
Peringatan tersebut disampaikan Dr Zaliha usai kasus COVID-19 di Malaysia mengalami kenaikan tajam, menurut laporan yang di dapat Kementerian Kesehatan Malaysia, dari tanggal 3 sampai 9 Desember 2023 kasus penyebaran COVID-19 naik mencapai 6.796 kasus untuk varian ME48, sementara pasien yang terkonfirmasi positif varian ME49 tembus 12.757 kasus.
Adapun lonjakan kasus infeksi Covid-19 di Malaysia sebagian besar didominasi oleh warga dengan rentan usia 20 hingga 40 tahun. Menurut catatan yang dirangkum Kementerian Kesehatan Malaysia, penyebaran COVID terjadi imbas adanya mobilisasi warga menjelang libur panjang natal dan akhir tahun, kondisi ini kian diperparah dengan melemahnya imunitas populasi.
Kendati kasusnya naik, namun Dr Zaliha menyebut situasi COVID-19 di Malaysia masih terkendali lantaran sebagian besar kasus COVID-19 di Malaysia hanya mengalami gejala ringan dan tidak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.