TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus covid-19 naik, prokes sangat dianjurkan, namun pemakaian masker belum diwajibkan.
Tentang kenaikan kasus covid-19 ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof. Dr. Zubairi Djoerban mengatakan merebaknya kasus Covid-19 diakibatkan kondisi pembatasan yang sudah tidak diterapkan lagi pasca pandemi.
Walhasil virus Covid-19 berbagai varian kembali berkembang menularkan antar manusia melalui sel
darah.
Baca juga: Jerman Dilanda Gelombang Baru Infeksi Corona
“Virus itu makhluk Tuhan namun dia tidak bisa membuat keturunannya sendiri,” kata Prof Zubairi
dalam pernyataannya, Senin (18/12/2023).
Menurutnya, virus hanya bisa berimplikasi kalau dia masuk ke dalam sel dari yang diserangnya
kepada manusia.
“Di dalam mekanisme sel ini virus memanfaatkan tubuh manusia untuk memproduksi virus luar
biasa banyak,” tutur
Beda halnya, apabila manusia sudah melakukan vaksinasi kemungkinan virus untuk masuk ke dalam
tubuh menjadi sangat kecil.
Baca juga: Kanada Deteksi Kasus Pertama Varian Virus Corona Omicron BA.2.86
Virus yang tidak bisa masuk ke dalam sel manusia kemudian dia membuat mutasi 1-2 gen dengan
beberapa nama varian baru.
“Virus itu bisa menembus karena sudah berganti baju dan walaupun kita sudah kebal,” paparnya.
Prof Zubairi menyebut manusia yang sudah divaksin apabila kembali dinyatakan positif Covid-19
tetap kondisi tubuhnya jauh lebih kuat.
Dia menegaskan bahwa tidak benar virus Eris EG.5 yang dikabarkan sangat mematikan.
“Sama sekali tidak benar, virus Eris EG.5 memang amat menular namun keganasannya
mematikannya amat sangat sedikit. So waspada perlu panik nggak usah,” urainya.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menanggapi terkait kenaikan kasus covid-19 yang terjadi termasuk di
Indonesia.
Ma’ruf mengatakan saat ini pemerintah tengah memantau perkembangannya menjelang libur Natal
dan Tahun Baru.