Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin perkiraan puncak kasus Covid-19 akibat subvarian JN.1 terjadi Pada Januari 2024.
"Harusnya di Januari ini puncaknya JN.1 ini sudah kita lihat," ungkapnya pada konferensi pers, Jumat (22/12/2023).
Hal ini dikarenakan temuan kasus subvarian JN.1 telah mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia selama seminggu terakhir.
Ia mengungkapkan jika kenaikan subvarian JN.1 cukup cepat.
Pada minggu sebelumnya, subvarian JN.1 dari total kasus hanyalah 19 persen, namun kini telah jadi 43 persen.
"Biasanya kalau dari genom sikuensing kami bisa lihat dominan varian di atas 90 persen biasanya terjadi saturasi, sehingga jumlah kasus menurun. Mudah-mudahan nanti kita lihat terjadi (puncak) Januari, insyaallah Februari sudah turun kembali," papar Budi.
Lebih lanjut Budi ungkap jika situasi saat ini masih relatif aman.
Sejauh ini, angka perawatan akibat Covid-19 terpantau rendah dibandingkan tren gelombang Covid-19 sebelumnya.
Walau pun memang ada 27 kasus kematian dari pasien Covid-19.
"Memang ada beberapa kematian, 27 orang ini ada komorbidnya. Jadi dia masuk, sakit, biasanya sakit jantung atau dia stroke, tapi begitu dites dia positif Covid-19. Jadi nggak semuanya meninggalnya gara-gara Covid-19nya, tapi gara-gara penyakit lainnya," tutup Budi.