Untuk kerja sama ekonomi, Puan mendorong peningkatan perdagangan kedua negara yang sejak tahun 2021 mengalami kenaikan signifikan.
“Saya ikut mendorong penyelesaian protokol ekspor produk pertanian Indonesia, yang dapat memfasilitasi ekspor produk pertanian Indonesia ke Tiongkok,” sebut mantan Menko PMK itu.
Pada bidang investasi, Puan menekankan pentingnya aspek sustainability dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, termasuk peningkatan standar Environmental, Social, and Governance (ESG).
“Hal ini penting, karena terus meningkatnya perhatian masyarakat baik dari dalam dan luar negeri terhadap berbagai proyek-proyek investasi khususnya dalam aspek hak pekerja dan kelestarian lingkungan hidup,” ujar Puan.
Di sisi lain, Puan mendorong peningkatan kerja sama pendidikan kedua negara sehingga akan lebih banyak melibatkan generasi muda dalam hubungan RI-RRT. Ia menilai hal tersebut dapat dilakukan dengan penambahan program pertukaranmahasiswa/i, pertukaran dosen atau tenaga pengajar, dan melalui riset bersama.
“Saya berharap kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok dapat diperkuat dengan pemberian beasiswa, penyediaan pelatihan bahasa Mandarin, akselerasi implementasi kerja sama kesehatan, dan mendorong people-to-people contact yang lebih intensif,” imbaunya.
Puan menilai perlu juga terus dijajaki kerja sama pendidikan dan riset di bidang-bidang yang menjadi kepentingan kedua negara. Seperti pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia, pengembangan kerja sama pelatihan serta training of trainers di bidang industri dan manufaktur.
“Dan pengembangan program pendidikan bahasa Mandarin untuk memperkuat kerja sama perdagangan industri kedua negara,” tukas Puan.
Puan juga menekankan pentingnya perkembangan kerja sama pariwisata sebagai langkah untuk meningkatkan hubungan antar masyarakat kedua negara. Apalagi pada 2023, lebih dari 780.000 wisatawan RRT berkunjung ke Indonesia.
“Saya ingin mengundang lebih banyak lagi turis RRT berkunjung ke Indonesia,” katanya.
Kemudian di bidang kesehatan, Puan mendorong adanya peningkatan kerja sama terutama dalam hal penyediaan obat, bahan baku obat, dan obat herbal mengingat Tiongkok merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam bidang kesehatan.
“Tiongkok memiliki kebijakan dan sistem yang cukup maju terkait obat tradisional Tiongkok(Traditional Chinese Medicine/TCM). Indonesia memiliki potensi alam yang luar biasa untuk bahan baku obat tradisional. Saya berharap untuk dapat dilakukan pertukaran pengetahuan dan kebijakan terkait pengembangan obat tradisional di kedua negara,” papar Puan.
Sama halnya seperti saat bertemu Ketua CPPCC Wang Huning, Puan mengajak NPC Tiongkok untuk memberi perhatian terhadap perkembangan di Timur Tengah dengan memperkuat dukungan bagi penyelesaian masalah Palestina.
“Saya mengharapkan dukungan Yang Mulia untuk adanya gencatan senjata secara permanen dan segera, serta dibukanya akses terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dengan tujuan akhir adalah implementasi adanya 2 (two) states solution,” ungkapnya.
“Indonesia dan RRT perlu bersepakat untuk menggunakan pengaruhnya dalam mencegah eskalasi konflik, dan mendukung masuknya Palestina sebagai anggota PBB,” imbuh Puan, yang mendapat dukungan dari pihak NPC Tiongkok.
Baca juga: Tutup Parliamentary Meeting WWF ke-10, Puan Maharani: Isu Air Disepakati Jadi Agenda Prioritas
Apresiasi untuk Keluarga Sukarno
Pada bilateral meeting ini, Ketua Parlemen Tiongkok Zhao Leji menyatakan pihaknya menyambut hangat kehadiran Puan di RRT. Ia juga menyinggung peran Presiden pertama RI, Sukarno yang merupakan kakek Puan.
“Kami mengapresiasi keluarga Sukarno yang mempelopori persahabatan Indonesia dengan Tiongkok. RRT-RI memiliki hubungan persahabatan secara tradisional,” kata Zhao Leji yang juga mengapresiasi Demokrasi di Indonesia dan sistem Pancasila.
Zhao Leji pun memastikan Tiongkok siap bekerjasama dengan pihak Indonesia. “Untuk terus memperdalam kerja sama strategis dan komprehensif agar memberi kesejahteraan kepada negara dan rakyat kedua negara,” sambungnya.
Zhao Leji menerima Puan bersama beberapa anggota parlemen RRT antara lain Deputi Ketua NPC Ding Zhongli, Sekjen NPC Liu Qi, Ketua Komisi Kejaksaan dan Supervisi NPC Yang Xiaochao, Ketua Komisi Luar Negeri NPC Lou Qinjian, Anggota Komisi Pertanian dan Pedesaan NPC Mrs. Zhao Lixin, dan Kepala Biro Luar Negeri NPC Wang Wen.