Almarhum juga memiliki riwayat penyakit paru menahun dan asma bronkial.
"Pardan pernah dirujuk ke RSAS pada 16 Agustus lalu, karena lemas, sesak nafas, dan tidak mau makan. TKHI pun langsung memberikan pertolongan pertama," terangnya.
Menurut Nasril, almarhum Pardan juga sempat drop dan mengalami penurunan kesadaran pada pukul 22.00 WAS, ketika menunggu ambulans di lobi penginapan.
TKHI langsung mengaktifkan kode biru dan melakukan resusitasi (CPR).
Saat TGC tiba sekitar pukul 22.30 WAS, almarhum langsung dirujuk ke RS King Faisal.
"Setelah dirawat selama enam hari, Kamis (22/8/2019) pukul 19.10 WAS, pihak maktab memberitahukan ke petugas kloter bahwa Pardan telah meninggal dunia di RS pada pukul 04.15 WAS," tandasnya.
Kasubbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Aceh, M Nasril menyebutkan, dengan meninggalnya dua jamaah haji Aceh pada Kamis (22/8/2019) kemarin, maka sampai sekarang sudah ada 11 jemaah haji asal Aceh yang tutup usia di Mekkah, Arab Saudi.
Ke-11 jamaah yang meninggal duna tersebut semuanya dikebumikan di Tanah Suci.(una)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Jamaah Haji Aceh Meninggal di Mekkah, Ishak Asal Lhokseumawe dan Pardan asal Pidie