TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Raya Idul Adha ditetapkan pemerintah Indonesia jatuh pada tanggal 10 Juli 2022. Perbanyak ibadah sunah seperti puasa saat bulan Dzulhijjah.
Penetapan 10 Juli sebagai Hari Raya Idul Adha diambil setelah Kementerian Agama menggelar Sidang Isbat Awal Dzulhijjah pada hari ini, Rabu, 29 Juni 2022.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha Jatuh Pada Minggu 10 Juli 2022
"Secara mufakat bahwa 1 Dzulhijjah jatuh pada Jumat 1 Juli 2022 masehi,” ujar Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi dalam konferensi pers di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Rabu (28/6/2022).
Hari Raya Idul Adha adalah pada 10 Zulhijah sehingga jatuh pada hari Minggu, 10 Juli 2022.
Sidang Isbat ini juga dihadiri oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi VIII DPR RI, dan perwakilan Ormas Islam.
Perbanyak Amalan Ini Saat Bulan Dzulhijjah, Puasa hingga Zikir
Mengutip laman nuonline, , Dzulhijjah termasuk bulan yang di dalamnya terdapat banyak keutamaan karena itu banyak amalan yang disunnahkan pada bulan tersebut.
Amalan kebaikaan yang dianjurkan selain ibadah haji bagi yang mampu melakukannya, shalat idul adha dan ibadah kurban bagi yang mampu juga banyak ibadah lain seperti ga dianjurkan memperbanyak ibadah sunnah semisal puasa dan zikir.
Baca juga: Keutamaan Puasa Dzulhijjah, 9 Hari Sebelum Idul Adha 2022: Dosanya Akan Diampuni oleh Allah SWT
Hal ini sebagaimana dijelaskan Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar. Imam An-Nawawi menjelaskan:
واعلم أنه يستحب إكثار من الأذكار في هذا العشر زيادة على غيره ويستحب من ذلك في يوم عرفة أكثر من باقى العشر
Artinya, “Ketahuilah bahwa disunnahkan memperbanyak zikir pada sepuluh awal Dzulhijjah disbanding hari lainnya. Dan di antara sepuluh awal itu memperbanyak zikir pada hari Arafah sangat disunnahkan.”
Puasa Sunah Jelang Idul Adha 2022
Amalan sunah berpuasa, baik puasa Dzulhijjah, Arafah, hingga Tarwiyah dianjurkan dilakukan.
Keutamaan puasa di awal Dzulhijjah ini sesuai sabda Rasulullah SAW, yang tertuang dalam tertuang pada hadits Ibnu 'Abbas.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ