News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2022

Bolehkah Titip Doa pada Orang yang Sedang Berhaji? Ini Hukumnya Menurut Islam

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi berdoa saat beribadah Haji | Berikut penjelasan terkait hukum titip doa kepada seseorang yang akan pergi berhaji dan umrah menurut Islam.

TRIBUNNEWS.COM - Kebiasaan titip doa kepada seseorang yang akan pergi berhaji dan umroh sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia.

Mengingat di Mekkah maupun Madinah banyak terdapat tempat-tempat yang mustajab untuk berdoa, di antaranya ada Multazam, Arafah, Muzdalifah dan Mina dan lainnya.

Lantas bagaimanakah hukumnya titip doa kepada seseorang yang berhaji menurut Islam? Apakah dibolehkan, atau justru dilarang?

Berikut penjelasan dari Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. H. Kholilurrohman M.SI.

Baca juga: Jelang Wukuf di Arafah, Menag Yaqut Beri Pesan Bagi Jemaah Haji: Jaga Kesehatan dan Perdalam Manasik

Menurut Kholil, tradisi atau kebiasaan titip doa kepada orang yang sedang berhaji itu diperbolehkan menurut hukum Islam.

Biasanya orang-orang yang akan menitipkan doa kepada jemaah haji tersebut akan menulis doanya masing-masing.

Dengan harapan pada saat jemaah haji berada di tempat-tempat mustajabah, nantinya doa tersebut akan dibacakan.

"Boleh sekali, jadi misalnya seseorang mau pergi haji. Mungkin ada bapak, ibu, atau keluarganya nulis doa."

"Nanti di tempat-tempat mustajabah, seperti Multazam, Arafah, Muzdalifah dan Mina itu (doa) dibacakan," kata Kholil dilansir tayangan Program OASE di kanal YouTube Tribunnews.com, Senin (4/7/2022).

Lebih lanjut Kholil mengungkapkan, titip doa tersebut merupakan hal yang wajar untuk dilakukan.

Pasalnya sebagai sesama muslim, memang sudah seharusnya untuk saling mendoakan.

Terlebih jika doa-doa tersebut dibacakan di tempat-tempat yang mustajabah di tanah suci.

Baca juga: Pemulung di Kendal Kurban Sapi Seharga Rp 22 Juta, Menabung 15 Tahun, Awalnya Ingin Naik Haji

"Itu (titip doa) wajar, kan sebaiknya sesama muslim saling mendoakan tanpa diketahui. Apalagi ini didoakan di tempat-tempat mustajabah," terang Kholil.

Kholil juga berpendapat jika titip doa ini bisa menjadi kontribusi atau timbal baik dari jemaah haji kepada orang-orang yang mendoakannya di tanah air.

"Dan itu bagus, sebagai kontribusi kita. Karena mereka sudah mendoakan kita di tanah suci agar bisa sehat pulang kembali ke tanah air dan mebawa Haji Mabrur. Timbal balik kita adalah mendoakan mereka dari tempat-tempat yang mustajabah," pungkasnya.

Baca juga: Jelang Puncak Haji 2022 di Arafah, Jemaah Indonesia Diimbau Fokus Jaga Stamina

Waktu Wukuf Jatuh Hari Jumat, Ibadah Haji 2022 Merupakan Haji Akbar

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, musim haji 2022 menjadi sangat istimewa.

Ini karena pelaksanaan wukuf, yang menjadi inti ibadah haji (pembeda haji dan umroh), yakni 9 Dzulhijjah, tahun ini jatuh tepat pada hari Jumat.

Sebagaimana diketahui, Jumat merupakan hari istimewa bagi umat Islam.

Karena wukuf tepat hari Jumat inilah, banyak yang mengatakan ibadah haji 2022 merupakan haji akbar.

Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Nasrullah Jasam mengatakan, jatuhnya puncak haji atau wukuf Arafah pada Hari Jumat, memang banyak dinantikan umat Islam yang melaksanakan ibadah haji.

Ilustrasi Wukuf di Padang Arafah (Tarbiyah)

Baca juga: Simak Tips Mencegah Timbulnya Penyakit Kulit pada Jemaah Haji di Tengah Cuaca Panas Arab Saudi

"Menjadi istimewa karena hari Jumat itu sebagai Sayyidul Ayyam atau pemimpin hari-hari lainnya sehingga di situ banyak berkumpul kebaikan," katanya.

Pelaksana Seksi Bimbingan Ibadah (Bimbad) Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH), Prof Aswadi menyebut para ahli tafsir beda pendapat soal arti haji akbar.

Ada ulama yang menyebut haji akbar bila waktu wukuf (9 Dzulhijah) tepat di hari Jumat, tapi sebagian ulama menyebut haji akbar adalah bila hari Idul Adha (10 Dzulhijah) yang tepat hari Jumat.

"Yang menyatakan pas wukuf karena dalil al hajju arafah (haji adalah Arafah). Sementara yang menganggap saat Idul Adha karena di hari itu seluruh prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) ada di dalamnya," kata Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya itu.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aji Bramastra)

Baca berita lainnya terkait Ibadah Haji 2022.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini