TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pro dan kontra rencana kenaikan ongkos haji tahun 2023 terus bergulir. Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan rata-rata Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 H/2023 M sebesar Rp 69.193.733,60.
Jumlah ini adalah 70 persen dari usulan rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang mencapai Rp 98.893.909,11.
Kuota haji Indonesia pada tahun 2023 telah ditetapkan sebesar 221.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
Terkait hal tersebut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengungkapkan pelayanan haji di Arab Saudi memang saat ini terus mengalami perubahan.
Baca juga: Menteri Agama Sampaikan Masukan dari KPK soal Rencana Kenaikan Biaya Haji
Pada awalnya, Hilman mengungkapkan pelayanan jemaah haji ditangani oleh para Syekh di Mekkah.
"Mereka para ulama maupun para tokoh di sana melayani jemaah dari berbagai dunia termasuk juga dan Indonesia. Sifatnya individu, orang-orang atau para jamaah itu membawa perbekalan dari mana-mana di tempatnya masing-masing kemudian diserahkan kepada syekh," ujar Hilman dalam Webinar Haji yang disiarkan channel Youtube PEBS FEB UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023).
Kemudian pelayanan penyelenggaraan haji menjadi terlembaga di bawah naungan muassasah atau semacam yayasan. Hilman mengatakan muassasah secara khusus tugasnya dalam melayani jemaah haji.
"Jadi dari individu personal, jadi lembaga dan itu juga sudah berjalan puluhan tahun," tutur Hilman.
Mulai dari tahun 2023 ini, pelayanan ibadah haji ditangani oleh holding company atau perusahaan-perusahaan Syarikah.
"Jadi dari individu dari foundation kemudian menjadi company," jelas Hilman.
"Transformasi ini juga menarik kita cermati bahwa hubungan kita dengan Saudi dalam penanganan ibadah haji saat ini, juga sudah dalam posisi kita berhadapan dengan lembaga-lembaga bisnis," tambah Hilman.
Hilman Latief juga mengungkapkan biaya layanan haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) sebenarnya sudah naik pada tahun 2022.
Pemerintah Arab Saudi, kata Hilman, melakukan kenaikan harga secara drastis.
Baca juga: Kemenag: Layanan Haji di Arab Saudi Ditangani Perusahaan Syarikah Mulai Tahun Ini
"Baru 2022 tiba-tiba harga layanan haji yang dimaksud yaitu layanan ketika jemaah berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina itu naik drastis. Dari biasanya kurang lebih 1.500 real ya dalam bertahun-tahun ke belakang, menjadi 5.656,87," ujar Hilman.