TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Berbagai pengalaman haru dari para petugas haji pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
Menggendong, memandikan sampai harus rela dipipisi jemaah lansia.
Taufiq, salah seorang petugas haji bercerita saat membantu jemaah haji lansia. Saat itu, ia harus menggendong jemaah yang baru saja melaksanakan ibadah di Masjidil Haram.
"Saya bawa sampai ke mobil setelah saya turunkan, ternyata baju saya terkena pipis jemaah lansia," ungkap Taufiq.
Ia mengaku ikhlas, sambil menemani jemaah lansia perempuan yang dimaksud turun dari mobil salawat yang mengatarkan ke tempat penginapan di salah satu sektor di kota Makkah.
Lain lagi cerita Azmiadi, salah seorang petugas haji yang khusus bertugas menemani para jamaah lansia.
Azmiadi dengan senangnya menggendong para jamaah lansia yang ia temui. Saat baru tiba di kota Makkah, atau para jamaah lansia yang baru saja pulang dari Masjidil Haram.
"Semuanya saya anggap orang tua. Harus dengan cinta saat kita membantu para jamaah lansia, jangan sampai mereka mengeluh agar sempurna ibadahnya," katanya.
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Arsyad Hidayat berulang kali mengingatkan para petugas untuk menyiapkan diri agar dapat memberikan layanan maksimal kepada para Jemaah haji.
Arsyad mengatakan petugas harus siap tak terkecuali dengan alasan apapun, karena ini merupakan komitmen dari awal dalam menjalani Jemaah haji di tanah suci.
“Kita adalah Khadam dhuyufurrahman, memiliki tugas yang sangat mulia, semua petugas harus saling berkomunikasi dengan baik, membangun sinergi mulai di tanah air hingga kepulangan nantinya," ujarnya.
"Mudah-mudahan segala keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu (2022) memberikan semangat dan spirit agar minimal bisa sama dengan tahun lalu. Atau bahkan bisa lebih," ujar Arsyad.
Beberapa hari ini banyak jamaah haji tiba di kota Makkah.
Baca juga: Petugas Haji Berikan Perlindungan dan Pelayanan Bahkan Saat Jemaah Haji Lansia BAB di Kasur
Para petugas haji sedang sibuk sibuknya melayani para jemaah haji terutama jemaah lansia baik yang datang dari Madinah maupun yang langsung dari Tanah Air.
Para jamaah lansia asal Indramayu, Majalengka yang menginap di Hotel Oroq Atthahab di Mahbas Jin sektor 2 Mekkah misalnya.
Karena posisi hotel yang tidak berada di jalur Bus Shalawat, maka jamaah lansia khususnya yang berkursi roda akan sangat kesulitan jika ingin melaksanakan umroh di Masjid Haram.
Kondisi itu membuat petugas haji sektor dua Mekkah bekerja keras melayani jamaah lansia.
Mereka akhirnya menggunakan bus khusus dari Daker Mekkah untuk mengangkut jamaah berkursi roda dari Hotel ke Masjid Haram tepatnya di Terminal Syib Amir.
"Kita punya pengalaman, bertugas dari pagi hari, apel jam 08.00 pagi dan baru kembali ke hotel atau kantor sektor jam 08.30 pagi lagi (keesokan harinya. Jadi, benar benar menguras energi dan harus melawan kantuk, tapi karena tekad yang kuat untuk melayani jamaah, hal itu tidak menjadi masalah, bahkan menimbulkan kebahagiaan tersendiri bagi semua petugas yang terlibat." Kata Purwaji PPIH layanan khusus Lansia dari Sektor 2 kota Makkah.