TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Ribuan jemaah haji Indonesia menjadi saksi penggantian kiswah (kain selubung) Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, sepanjang Selasa (18/7/2023) siang hingga malam.
Tak ada seremoni ibadah dalam proses penggantian selubung senilai Rp 52 miliar itu.
Prosesi penggantian Kiswah Baitullah adalah rutinitas tahunan.
Ini juga sekaligus menandai masuknya tahun Islam, 1 Muharram 1445 Hijriyah.
Baca juga: Harganya Fantastis, Begini Proses Penggantian Kain Kiswah Kabah yang Diganti Setahun Sekali
"Alhamdulillah, jamaah kami kabarkan banyak yang jadi saksi penggantian Kiswah," kata Haji M Husain, Ketua Kloter 36 UPG embarkasi Makassar.
Sekitar 390 jamaah Kloter 36 UPG bergabung bersama tiga kloter lain, 37, 38 dan 39 menginap di Hotel 315 Sektor III Syisyah, Makkah.
Hingga Rabu (19/7/2023) pagi ini, masih ada sekitar 45.601 jamaah haji gelombang II dan kloter tambahan di Makkah.
Mereka bergabung dalam 126 kloter dari 13 embarkasi yang menunggu mobilisasi ke Madinah hingga 24 Juli mendatang.
Dari akun WhatsApp groups dan media sosial jamaah, video dan gambar moment penggantian kiswah ini, viral dan direposting.
Dilansir kantor berita Arab Saudi (SPA), penggantian Kiswah Ka'bah adalah kalendar penting dewan presiden pengelola dua masjid di dua kota haram (Haramain).
Baca juga: Jelang Hari Raya Idul Adha, Kiswah Kakbah Diganti Baru
"Ini momen penting. Semua departemen terlibat," kata rilis kantor yang dipimpin Dr Abdurrahman Sudais, imam sekaligus majelis dewan presiden Haramain.
Secara teknis, prosesi penggantian ini melibatkan setidaknya 15 pekerja.
Mereka khusus berada di Ka'bah, termasuk 6 pekerja senior yang naik ke atap.
Mereka ini bekerja dibantu 6 mobile crane.
Sebelum penggantian lima regu polisi dan tentara khusus pengamanan kerajaan mengamankan jalur crane.
Jamaah dikondisikan tidak mendekat di radius 20 - 50 meter dari Ka'bah.
Bahkan di Istana Raja Arab, ada khusus pejabat setingkat direktur yang mengurus Kiswah.
"Mereka ini pekerja senior, terlatih dan berpengalaman puluhan tahun," kata Amjad Al-Hazmi, Sekretaris Jenderal Komplex Istana Raja Arab yang khusus mengurus Penggantian Kiswah Ka'bah, seperti dilansir Arab News.
Proses penggantian berlangsung sekitar 3,5 jam.
Proses ibadah thawaf, sai dan salat jamaah tetap berjalan.
Dikatakan, tugas terberat di prosesi ini adalah menjahit gantungan Kiswah seberat 650 kg ini.
Alokasi biaya penggantian kiswah langsung dibawah urusan sekjen Layanan Dua Rumah Suci di Istana Raja.
Sedangkan untuk pemelihatan diserahkan ke otoritas pelayanan Haramain.
"Kiswah ini salah satu tradisi tua di Kabah. Semuanya harus presisi, termasuk pekerja dan wewangiannya," kata Kepala Staf Administrasi Pemeliharaan Kiswah Fahd Al-Jabri.
Pihaknya jadi penyedia jarum jahit raksasa, tapli sling baja, selubug atap, dan kain penadah dan pengalir hujan.
Ka'bah adalah salah satu bangunan rumah ibadah moneteism tertua di dunia yang dibangun Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS.
Secara turun temurun, pwnjaga Kabah adalah klan dari keturunan Ibrahim, termasuk Quraish, suku Rasulullah.
Salah satu kalimat yang ditulis di kiswah Ka`bah adalah, "Allah Jalla Jalalah, La Ilaha Illaallah, Muhammad Rasulullah".
Kain penutup Ka`bah berukuran panjang 14 meter dan lebar 47 meter, dengan berat sekitar 650 kilogram.
Tahun 2018 lalu, situs Kemenag RI melansir, Biaya untuk membuat satu buah kiswah sekitar Rp 50 miliar.