Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengecek kesiapan bus salawat dan bus antar kota yang akan melayani jemaah haji Indonesia di Terminal Syib Amir, Arab Saudi.
Pihak syarikah atau perusahaan telah menyiapkan layanan ramah lansia dan disabilitas untuk bus salawat.
Pada bus ini, deck bus akan diturunkan untuk memudahkan jemaah naik. Pintu bus juga dilengkapi deck yang bisa dilewati kursi roda.
"Bus salawat disabilitas sudah disiapkan, ada sekitar 20 bus salawat dan lansia. Bus dilengkapi dengan deck yang bisa dilewati kursi roda. Sehingga, ini memudahkan lansia dan disabilitas untuk mengakses masuk bus. Ini kemajuan dari pelayanan," ujar Yaqut melalui keterangan tertulis, Rabu (8/5/2024).
Baca juga: Menteri Agama Berangkat ke Arab Saudi Dinihari Tadi Pantau Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji
Bus salawat produksi tertua adalah tahun 2019.
Banyak juga yang diproduksi pada 2022 dan 2023. Ada dua tipe, yaitu city bus dan bus ramah disabilitas atau lansia.
Pada city bus tersebut, kapasitas mencapai 70 jemaah yang duduk dan berdiri. Untuk bus disabilitas dan lansia, ada 18 kursi yang tersedia.
Pada bagian tengah bus, ada ruang untuk meletakkan kursi roda jemaah haji.
Setiap bus dilengkapi dengan pendingin udara, pemecah kaca, P3K, Apar, GPS, ban cadangan, tombol pintu darurat, dan lainnya.
"Saya pastikan agar bus tidak hanya dipamerkan tapi pada waktunya dioperasikan agar dimanfaatkan jemaah haji kita," katanya.
Bus salawat akan melayani jemaah dari hotel ke Masjidil Haram selama 24 jam.
Ada 22 rute yang disiapkan untuk antar jemput jemaah yang tinggal di lima wilayah, yaitu Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, dan Rei Bakhsy.
Baca juga: Jemaah Haji Kloter Pertama akan Berangkat 12 Mei 2024, Ini 4 Barang dan Dokumen yang Wajib Dibawa
Untuk bus antarkota, paling tua diproduksi 2019. Banyak juga yang produksi 2023 dan 2024.