Laporan Khalidin Umar Barat dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Jemaah haji yang lupa jalan pulang ke hotel hingga berputar-putar di seputaran Masjid Nabawi dan sekitarnya mewarnai perjalanan haji saat di Madinah, Arab Saudi.
Kepala seksi Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH Arab Saudi Ahmad Hanafi kepada media Center Haji (MCH) Sabtu (18/5/2024) menjelaskan fenornena ini memang sudah diprediksi.
Sebab ramainya situasi di Madinah membuat jemaah rawan kebingungan.
Wartawan Serambi Indonesia Khalidin Umar Barat selaku petugas Media Center Haji (MCH) 2024 dari Arab Saudi melaporkan Jumlah jamaah calon haji (JCH) Indonesia yang telah tiba di di Arab Saudi sudah mencapai 49.306 orang dari 127 kelompok terbang (Kloter).
Jumlah tersebut menurut Khalidin berdasarkan data yang dirilis di dashboard www.kemenag.go.id hingga Sabtu (18/5/2024) pukul 08.50 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 12.50 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Baca juga: Cerita Petugas Haji Indonesia Bantu Jemaah Perempuan Afghanistan yang Lupa Arah Pulang ke Hotel
Terkait jamaah yang lupa arah pulang ke hotel, PPIH menempatkan tim khusus di sektor Masjid Nabawi guna memantau jamaah yang kebingunan arah pulang ke hotel atau yang terpisah dari kelompok.
Sejauh ini, kata Hanafi, meski setiap hari selalu ada jamaah yang tersasar, mereka sudah bisa kembali ke hotel tempat dia menginap.
Dalam kesempatan itu, dia mengimbau agar seluruh jamaah untuk saling menjaga personel di masing-masing rombongan.
"Ketua regu dan ketua rombongan juga diimbau lebih perhatian dengan masing-masing anggota," katanya.
Dia juga meminta semua jamaah untuk tidak lupa membawa identitas saat keluar hotel. Sehingga jika terjadi sesuatu bisa ditangani.
Kasus jamaah lupa arah pulang kerap terjadi. Seperi dialamai Ruqoyah, 65. Ia sempat panik karena setelah salat Isya berjamaah di Masjid Nabawi tidak tau arah pulang ke hotel.
Berjalan ke sana ke mari demi mencari hotel tempat dia menginap. Sampai akhirnya dia didatangi oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang sedang berkeliling.
Petugas itu lantas mengantar jemaah haji asal Bojonegoro itu ke hotelnya. "Matursuwun nggeh mas. Ngapunten ngerepoti (terimakasih mas. Mohon maaf merepotkan, Red)," kata Ruqoyah.
Tidak hanya Ruqoyah yang mengalami hal itu. Begitu banyak jemaah haji Indonesia yang mengalami insiden serupa.
Terutama para jamaah lansia.
Hampir setiap hari, selalu ada jemaah yang tersesat.
Rata-rata mereka bingung saat hendak keluar Masjid Nabawi gara-gara lupa di mana pintu saat pertama dia masuk.
Wanita bernama Pari Sultani ini sempat terdampar di pelataran Masjid Nabawi akibat terpisah dengan rombongannya, Rabu (15/5/2024) tengah malam Waktu Arab Saudi (WAS).
Kala itu, Tim 1A Media Center Haji beranggotakan beranggotakan Khalidin Umar Barat Jurnalis Harian Serambi Indonesia, Aris Imam Masyudi wartawan Jawapos, Hikmah Romalina (Pendis Kemenag RI) dan Rena Fitria TV9 sedang melaksanakan tugas di sekitar Masjid Nabawi.
Wara wiri di seputaran hotel dan Masjid Nabawi menjadi aktivitas rutin bagi tim MCH dalam melaksanakan tugas peliputan hingga membantu para jamaah haji Indonsia.
Dalam beberapa hari terakhir menemui sejumlah jamaah lupa arah pulang ke hotel. Tim MCH pun langsung cekatan berinisiatif memberi bantuan untuk mengantarkan para jamaah yang lupa jalan ke hotel.
Kehadiran petugas haji Indonesia di sekitar Masjid Nabawi pun menjadi akrab bagi jamaah tak terkecuali warga asing.
Bukan hanya warga Indonesia, jamaah asing juga tidak segan-segan menanyakan petunjuk jalan atau meminta bantuan jika berjumpa dengan petugas haji Indonesia.
Hal inilah yang dialami Petugas Penyelenggara Ibdah Haji Indonesia dari Media Center Haji Rabu (15/5/2024).
Saat tengah berkeliling di pelataran Masjid Nabawi mereka disetop seorang pria asing. Dengan bahasa Inggris, pria yang datang ke Masjid Nabawi bersama keluarganya itu menunjuk ke seorang lansia perempuan tua.
Jamaah wanita ini terduduk lesu dengan wajah sedih karena terpisah dengan rombongan. Wanita tua itu ternyata telah berjam-jam duduk di salah satu sudut pelataran Masjid Nabawi.
Ia hanya bisa duduk di pelataran Masjid Nabawi karena kedua kakinya sakit. Kelompok 1 A tim MCH sempat berupaya untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris termasuk menggunakan aplikasi tapi gagal.
Pasalnya bahasa persia Afghanistan tidak tercakup dalam aplikasi sehingga sulit. Kendalanya adalah wartawan kesulitan berkomunikasi lantaran perbedaan bahasa.
"Ketika kami datangi kami sulit berkomunikasi dengan lansia tersebut sebab dia tidak bisa berbahasa Inggris. Akhirnya kami cek kartunya dengan Google Lens. Dan ternyata dari Afghanistan, "" tutur Hikmah, salah satu anggota MCH.
Kendala bahasa membuat tim MCH sulit menolong lansia Afghanistan tersebut. Setelah cukup lama mencari solusi dan waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 WAS.
Akhinya tim MCH berkomunikasi dengan tim Sektor Khusus Petugas Haji di Masjid Nabawi dan mendatangi unit Emergeny for Hajj and Umroh yang berada di pintu 222.
''Jadi kami antarkan ke seksi tersebut lantaran jam sudah menunjukkan jam 12 malam, '' ujarnya.
Namun setelah hampir dua jam berjuang, tim MCH pun menyerahkan ke petugas layanan informasi haji dan umrah di pos samping pintu 333 Masjid Nabawi.
Matanya berkaca-kaca, rasa bahagia penuh haru tampak menghiasi wajah wanita Afghanistan ini seraya berulangkali menyampaikan rasa terimakasih dengan isyarat tangan.
Butiran bening tampak mengalir di kelopok wanita tersebut usai mendapat bantuan dari Tim Media Center.
Hikmah menuturkan sepanjang menyisir Masjid Nabawi pihaknya juga kerap disetop warga asing yang menanyakan arah menuju raudhah atau tempat lainnya . "Meski terkendala bahasa mereka tidak segan-segan bertanya,” ujarnya.
Tim MCH juga menemukan sebanyak dua jamaah lansia wanita lupa arah pulang di pintu 33 Masjid Nabawi. Tim MCH pun menuntun kedua jamaah asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menuju hotelnya.
Lalu tak berselang lama tim MCH A1 kembali menemukan dua jamaah tersesat hingga terdampar di Karam Golden Hotel.
Tim MCH yang tergabung dalam kelompok 1A pun akhirnya kembali membantu menemukan jamaah asal Banten itu dengan keluarganya.
Kedua nenek jamaah lansia ini tampak gemetar seraya memegang erat tangan tim MCH karena takut setelah kebingungan hingga berputar-putar di sekitar Masjid Nabawi.
Mulutnya tak henti membaca Asma Allah dan Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW seraya berucap syukur karena telah dibantu.
Selanjutnya ada sejumlah jamaah juga terdampar di Karam Golden Hotel karena sudah berputar-putar tidak menemukan lokasi penginapannya.
Lagi-lagi tim MCH membantu jamaah terkait. (*)