TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Ratusan jemaah haji Indonesia berjalan menuju bus di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah Arab Saudi, Jumat (31/5/2024), sekitar pukul 09.00 pagi WAS.
Mereka berjalan satu baris dikawal dan diawasi puluhan wukala dan PPIH Arab Saudi 2024.
Di antara barisan jemaah menuju bus itu, ada pria yang tiba-tiba memantik perhatian pelaksana Media Center Haji ( MCH 2024 ) .
Wajahnya kelihatan lugu meski tubuhnya tampak cukup besar dan kelihatan lebih tinggi dari kebanyakan jemaah lainnya.
“Adik umur berapa tahun?” tanya seorang pelaksana MCH 2024.
“18..!” ujarnya.
Baca juga: 22 WNI yang Pakai Visa Haji Palsu Dideportasi dan Dilarang Masuk Arab Saudi 10 Tahun
Baca juga: Mulai Juni 2024, Arab Saudi Bakal Jerat Pemalsu Visa Haji Denda 50 Ribu Riyal dan Penjara 6 Bulan
Jawaban singkat itu membuat pelaksana MCH 2024 terkesima. Segera mereka lebih mendekat mepet.
Namanya Muhammad Abidzar. Dia tergabung dalam kloter 69 Solo (SOC) yang baru mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
“Saya menggantikan ayah,” jawab Abidzar menjawab pertanyaan, “Tahun berapa daftar haji?”
Ayah Abidzar, Fredi, wafat tahun 2019.
"Alhamdulilah saya diberikan kesempatan ke Tanah Suci," katanya.
Abidzar asal Kabupaten Kudus ini berencana membadalumrahkan ayahnya.
Sebagai anak, hal tersebut menjadi bukti rasa syukur yang telah diberikan kesempatan untuk berbakti kepada orang tua.
"Insya Allah bapak (diumrahkan) dulu. Itu sudah niat sejak saya ditunjuk menggantikan beliau ke Tanah Suci," katanya yang baru lulus dari MAN 2 Kudus.
Baca juga: Sudah Sepekan Kain Kiswah, Penutup Kakbah Terangkat, Tanda Musim Haji Dimulai
Dia hanya berangkat seorang sendiri ke Tanah Suci, sebab sang ibunda sudah berhaji beberapa tahun lalu.
Beberapa hari sebelum ke Tanah Suci, Abidzar pun mendapatkan kebahagian lainnya. Dia berhasil diterima di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
“Alhamdulilah diterima kuliah di sana, nanti kuliah mulai sekitar akhir Agustus," ujarnya.
Terkait pelayanan petugas haji, Abidzar mengaku sangat terkesan.
Sebab, mulai dari pemberangkatan dari embarkasi hingga mendarat di Jeddah, para jemaah dilayani dengan baik.
Apalagi, kata dia, para jemaah lansia terus didampingi para petugas haji.
"Saya melihat (lansia) banyak didampingi petugas. Ini bukti memuliakan orang tua," kata Abidzar.