Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita K Wardhani dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Ratusan orang terlihat rapi berjajar menunggu dipanggil.
Sayup terdengar teriakan petugas memanggil no antrean untuk maju ke sebuah meja bundar bertaplak merah di salah satu hotel di kawasan Misfalah, Minggu (2/6/2024) sore.
Ucap syukur bercampur haru terlontar saat pria berwajah Arab menyerahkan 3 lembar uang pecahan riyal bernilai 500 riyal.
Pria Arab ini diketahui bernama Syekh Abdul Latif Baltou selaku Nadzirwakaf Habib Bugak Asyi.
"Alhamdulillah, orang orang pendahulu kami, orangtua kami yang sudah mendahului sangat peduli dengan kami, wakaf masih terus mengalir. Istri saya sampai terharu ini," kata M Hidayat, sorang jemaah haji asal Banda Aceh.
Di sebelahnya sang istri tak mampu berkata kata.
Berulangkali ia menyeka air mata yang terus menetes di pipi.
Demikian yanv dikatakan Khatijah.
Nenek 72 tahun ini mengaku senang dan haru.
"Saya mau wakafkan lagi, sedekahkan lagi uang wakaf ni untuk anak yatim.ngaki di rumah,"katanya.
Mereka ini adalah sebagian dari 4.780 orang jemaah haji yang menerima dana wakaf dari Baitul Asyi --lembaga yang mengelola dana wakaf Habib Bugak Asyi, seorang warga Arab yang pernah tinggal di Aceh pada era 1.800-an.
Ya, penerima wakaf ini, selain jemaah haji asal Aceh dan tenaga musiman (temus) asal Aceh.
Besaran dana yang dibagj adalah 1.500 riyal atau Rp 6,5 juta dan satu mushaf Al-Quran.