Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Taufik dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Wajah Sutrisno masih agak pucat saat keluar dari Madinah Cardiac Center Rumah Sakit King Fahad.
Namun kondisi kesehatan jemaah haji asal Temanggung, Jawa Tengah ini sudah sehat setelah menjalani operasi jantung di rumah sakit tersebut, Minggu (2/5/2024).
Baca juga: RPH Al-Ukaisyiyah & RPH Adhahi 2 Lembaga yang Jadi Tempat Membayar Dam Jemaah Haji Indonesia
Pria berusia 62 tahun tersebut baru saja selesai menjalani operasi bedah pintas arteri koroner.
Kondisinya sudah membaik dan Sutrisno mengaku sangat bersyukur atas kondisinya itu.
Dia akan segera bergeser dari Madinah ke Makkah, siap untuk menjalankan rangkaian ibadah haji.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa melanjutkan proses ibadah haji," kata Sutrisno sebelum meninggalkan rumah sakit.
Bapak tiga anak itu mengaku tak pernah terbersit akan mengalami tindakan medis yang cukup serius saat berada di Arab Saudi.
Tapi berulang kali disampaikannya, dia sangat bersyukur semua berjalan lancar dan operasinya sukses.
Sutrisno berangkat haji bersama istrinya, tapi saat dia harus ke rumah sakit, sang istri tidak bisa menemani.
Sebab harus melanjutkan rangkaian haji, bergeser ke Makkah. Aturan dari rumah sakit pun demikian.
Baca juga: Pneumonia dan Influenza Sering Diderita Jemaah Haji, Pakar Ungkap Penyebab dan Pencegahannya
"Pikiran saya sudah tidak karuan, apalagi saat dibawa ke rumah sakit. Biasanya orang lain kasih kabar gembira ke keluarga saat haji, saya malah ngabarin keluarga mau menjalani operasi," ungkapnya.
Sutrisno sangat merindukan istrinya.
Bahkan, dia yakin ketika bertemu sang istri di Makkah nanti, tubuhnya bakal kembali sehat bugar.
"Saya pasti akan sehat kalo ketemu istri saya di Makkah. Biasanya kalau sakit gini istri saya yang pijetin," ujarnya.
Sakit yang dialami Sutrisno berawal saat dia mengeluhkan sesak dan dadanya nyeri seperti ditimpa beban berat.
Padahal sebelumnya tidak ada riwayat sakit jantung.
Kemudian dia mendapat penanganan dari petugas kesehatan.
Namun setelah dilakukan observasi dan diberikan obat, selama tiga jam tidak ada perubahan.
"Setelah tidak ada perubahan langsung kita rujuk ke rumah sakit milik pemerintah Madinah," kata dokter Kelly Kuswidi Yanto, dokter Spesialis jantung yang bertugas di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.
Setelah dirujuk, Sutrisno diantarkan Tim KKHI ke MCC untuk lanjut pemeriksaan intensif, dan rekomendasi dilakukan operasi by pass jantung.
Atas persetujuan pasien dan keluarga, operasi pun dilakukan.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Ali Machzumi menyebut, dalam memberikan layanan kesehatan kepada jemaah haji, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah menjalin kerja sama dengan rumah sakit yang ada di Tanah Suci.
Kerja sama dilakukan untuk mempermudah jemaah ketika ada keperluan terkait penanganan kesehatan.
"Dan kami sangat bersyukur, sejauh ini kerja sama berjalan baik. Penanganan kesehatan jemaah haji juga bagus, termasuk operasi yang dilakukan terhadap pasien ini," ujarnya. (ufi)