News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2024

Jemaah Haji Embarkasi Balikpapan Delay 28 Jam, Kemenag Protes Keras Garuda 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Garuda Indonesia memberangkatkan jemaah haji kloter 16 dari embarkasi Padang, Sumatera Barat, Kamis (30/5/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama kembali melayangkan protes keras kepada Garuda Indonesia karena delay penerbangan yang dialami jemaah haji kelompok terbang 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-09). 

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menilai performa Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk seiring delay penerbangan yang terus berulang. 

“Kita protes keras Garuda Indonesia atas kembali terjadinya delay penerbangan jemaah haji Indonesia pada fase pemulangan. Delay lagi dan lagi. Berulang terus. Kita nilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk, tidak profesional," ujar Hilman Latief melalui keterangan tertulis, Senin (8/7/2024).

Fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berlangsung sejak 22 Juni 2024 kembali diwarnai dengan keterlambatan penerbangan oleh Maskapai Garuda Indonesia. 

Keterlambatan yang dialami jemaah BPN-09 bahkan terjadi lebih dari sehari, 28 jam. 

Sebelumnya, jemaah haji kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) juga mengalami delay selama 12 jam.  

“Dengan kejadian ini, Kementerian Agama akan mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia pada penerbangan jemaah haji di tahun mendatang,” kata Hilman Latief. 

Sebanyak 324 jemaah BPN-09 berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka seharusnya pulang ke Tanah Air, pada 6 Juli 2024, pukul 13.40 waktu Arab Saudi (WAS). 

Mereka sudah berada di bus dan siap ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah saat diinformasikan adanya delay penerbangan dan baru akan diterbangkan pada Minggu, 7 Juli 2024, sekitar pukul 17.40 WAS (Waktu Arab Saudi).

“Pemberitahuan dari pihak Garuda Indonesia juga sering mendadak. Bahkan jemaah sudah berada di bus dan siap menuju Bandara AMAA Madinah baru diinfo kalau ada delay. Ini kejadiannya mirip dengan KNO-03. Jelas Garuda Indonesia tidak profesional,” kata Hilman Latief.

“Delay semacam ini membuat jemaah lelah. Mereka terpaksa harus membawa koper kabin kembali karena sudah di bus baru diinfo kalau ada delay. Ini kan melelahkan,” tambah Hilman Latief.

Protes senada disampaikan oleh Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab. Menurutnya, kinerja Garuda pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini betul-betul sangat buruk. 

Bahkan, pada pekan pertama fase pemulangan jemaah haji, lebih 50 persen penerbangan mengalami keterlambatan. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini