TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Tim investigasi di China berkumpul di lokasi kecelakaan pesawat jet di barat laut China yang terpatah dua di runway bandara, Rabu (25/8/2010), dan menewaskan 43 dari 96 penumpang. Demikian dilansir CNN.
Kecelakaan itu terjadi Selasa (24/8/2010) waktu setempat.Usaha awal mereka untuk menemukan rekaman percakapan pilot dan juga data di kokpit yang biasa disebut juga kotak hitam.Diharapkan agar ini akan menjadi kunci pembuka pesawat Embraer 190 buatan Brasil itu mengalami kecelakaan saat mendarat dalam kabut tebal dan terseret sejauh 1,5 kilometer dari runway bandara.
Sejumlah penumpang terlempar ke luar pesawat saat hal itu terjadi. Wakil Perdana Menteri China Zhang Dejiang memimpin tim yang terdiri dari ahli di bidang transportasi, keamanan kerja, dan pejabat keamanan.
Dua penumpang yang selamat, dalam wawancaranya dengan televisi lokal, mengatakan, pesawat itu berguncang dengan sangat hebat sebelum akhirnya mengalami kecelakaan dan asap tebal keluar dari kabin.
Mereka mengatakan para penumpang tidak bisa membuka pintu darurat setelah kecelakaan dan para korban selamat melarikan diri dari sela-sela bongkahan patahan pesawat. Pesawat ini membawa 91 penumpang termasuk lima anak-anak saat mengalami kecelakaan pada pukul 9.36 malam waktu setempar.
Henan Airlines terbang dari Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang. Kecelakaan pesawat terparah pada November 2004 saat sebuah jet komuter akan terbang di Mongolia dan jatuh beberapa saat kemudian dan menewaskan 55 orang.
China Selidiki Penyebab Jatuhnya Pesawat Henan Airlines
Penulis: Widiyabuana Slay
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger