Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Kim Jong Un Putra dan suksesor Pimpinan Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Il, mendapatkan dukungan dari publik Korut, untuk meneruskan tahta kepemimpinan ayahnya yang meninggal pekan lalu.
Dukungan terhadap Kim muda itu ia dapatkan, di sela-sela upacara nasional pemakaman ayahnya yang digelar di Kim Il Sung, pusat Ibukota Korut, Pyongyang, Kamis (29/12/2011).
Duduk di atas balkon kehormatan, dan di hadapan ribuan masyarakat Korut, yang memadati lapangan Kim Il Sung, Kim muda, yang mengenakan mantel hitam, mengikuti dengan khidmat, rangkaian prosesi acara pemakaman ayahnya.
Ia duduk diapit oleh petinggi Partai Komunis dan para pejabat tingkat atas militer Korut. Juga hadir di balkon, adik Kim Jong Il, Kim Kyong Hui. Sepeninggal Kim Jong Il, masa depan negara komunis tersebut terlihat samar, pasalnya Kim Jong Un, putranya yang masuk berusia relatif muda, yaitu 20 tahun, dinilai belum memiliki pengalaman, dan keterampilan yang cukup untuk ditahbiskan sebagai pemimpin negara Korut.
Namun hari ini, Kim muda mendapatkan dukungan pertamanya menjadi orang nomor satu di Korut. Tak tanggung-tanggung dukungan itu ia peroleh di depan ribuan masyarakat Korut. "Faktanya ia benar-benar telah memecahkan persoalan suksesi, itu merupakan prestasi Kamerad Kim Jong Il yang mulia," kata Kim Yong Nam, Presiden Majelis Rakyat Agung Korut, ketika memberi kata sambutan di depan ribuan masyarakat Korut di Lapangan Kim Il Sung.
"Yang Terhormat Kamerad Kim Jong Un adalah bagian partai kita, Pemimpin Tertinggi Negara yang mewarisi ideologi besar Kamerad Kim Jong Il, baik kepemimpinannya, karakter, kebajikan, ketabahan dan keberanian," lanjut Kim Yong Nam.
Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan masyarakat Korea Utara (Korut), hari ini, mengikuti upacara pemakaman nasional, mantan Pemimpin Korut, almarhum Kim Jong Il, di lapangan Kim Il Sung, pusat Ibukota Korut, Pyongyang.
Kendati diterpa udara dingin, dan rintikan hujan salju, tak menyurutkan, ribuan pelayat yang terdiri dari tentara nasional dan masuarakat sipil Korut untuk menghaturkan penghormatan terakhir mereka terhadap almarhum Kim Jong Il.