Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Osaka, Toru Hashimoto (43), yang baru saja mendirikan partai Nippon Ishin no Kai (partai restorasi Jepang), sedang naik daun seperti gubernur DKI Jakarta, Jokowi. Namun, Rabu (17/10/2012) hari ini, sangat marah dengan pemberitaan majalah mingguan Shukan Asahi edisi 26 Oktober terbit 16 Oktober 2012.
Majalah itu menulis, ayahnya seorang yakuza, karena itu anaknya memiliki DNA darah yang tidak jauh berbeda. Kata-kata inilah membuatnya marah dan mem black-list semua wartawan Asahi melakukan peliputan kegiatannya.
"Ini benar-benar berita yang sangat menakutkan. Kalau soal saya sendiri tak masalah, tapi kalau soal nenek moyang saya, yang bahkan saya sendiri tidak mengenalnya, bagaimana ini? Saya digambarkan seperti Hitler dan itu adalah pemikiran yang mengerikan itu dan (saya) dikatakan bisa melakukan pembersihan etnis seperti yang dilakukan oleh Nazi,"tambah Hashimoto.
Shinichi Sano (65) sang penulis non fiksi itu, dimintai pertanggungjawabannya oleh Hashimoto, "Apa sih sebenarnya latar belakang pemberitaan itu saya mau tahu. Apabila pihak Mingguan Asahi tidak bisa menjelaskan hal itu, maka wartawan Asahi secara keseluruhan akan saya pertimbangkan boleh tidaknya meliput segala kegiatan saya."
Meskipun demikian Hashimoto tetap mengakui kebebasan berpendapat, "Kebebasan berpendapat harus diakui secara menyeluruh, dan tak boleh ada organ yang boleh menghalangi," paparnya lagi.
Hashimoto mengakui tidak mengenal ayahnya. Ayahnya meninggal bunuh diri sejak dia masih sangat kecil.
Sampuj majalah dengan gambar Hashimoto dan menuliskan judul besar mengenai Hashimoto sebagai "Mesias Jepang atau Raja Bodoh".
Setelah membentuk partai barunya, banyak anggota masyarakat berharap Hashimoto menjadi pemimpin Jepang menggantikan PM Jepang saat ini.
Menurut wikipedia, Hashimoto kelahiran Hatagaya, Shibuya, Tokyo. Postingannya di Twitter tahun 2011, menuliskan ayahnya sebagai kelas burakumin, kelas bawah yang bertatoo, berafiliasi dengan yakuza di masa lalu, dan bunuh diri saat Hashimoto kelas dua sekolah dasar. Hashimoto, ibu dan kakak perempuannya pindah ke Suita, Osaka sejak kelas tiga sekolah dasar. lalu ke Higashiyodogawa-ku, Osaka tahun berikutnya.
Bulan Jun1 2012, Hashimoto mengakui pernah nyeleweng dengan wanita lain, club hostes, antara 2006 dan 2008, mengomentari, "Saya bukan orang suci dan kejadian itu sebelum saya menjadi Wali Kota Osaka".
INTERNASIONAL POPULER