Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Yakuza - mafia Jepang - kini berkomplot dengan orang China dan Korea maupun keturunan mereka yang ada di Jepang. Saat ini justru orang China yang lebih berani melakukan hal-hal besar seperti ini. Sebanyak 240 kilogram stimulan (narkotik) dan 10 orang ditangkap polisi Jepang di Saitama, dua orang di antaranya orang Jepang dan sisanya orang China.
Demikian diungkapkan polisi Jepang kepada pers kemarin (22/4/2013) yang dikutip Tribunnews.com, Senin(23/4/2013).
"Narkotika tersebut berasal dari Amerika Selatan, masuk ke China, lalu ke Hongkong, barulah masuk ke Jepang lewat pelabuhan Yokohama," papar pihak kepolisian setempat dalam jumpa persnya.
Diperkirakan narkotik tersebut bernilai 16,4 miliar yen, masuk ke pelabuhan Yokohama akhir Maret lalu. Polisi sudah curiga saat itu sehingga terus menerus dilakukan pengintaian sampai akhirnya masuk ke kota Kazo, Saitama disimpan di sebuah gudang di sana (lihat gambar).
Masuk ke gudang tersebut bulan April ini, masih terus diintai polisi, sehingga akhirnya diputuskan dilakukan penggerebekan dan tanggal 13 serta 14 April polisi langsung menangkap 10 orang tersebut. Namun mereka menyatakan tidak bersalah. Tetangga, anggota masyarakat yang berada dekat gudang tersebut sebagai saksi membenarkan tengah malam datang truk besar tersebut dan melihat beberapa orang China jalan-jalan sekitar lokasi tersbeut yang tampak mencurigakan, hasil peliputan TV Fuji di lokasi kejadian.
Jumlah penyitaan kali ini dianggap polisi cukup tinggi. Sebelumnya selama satu tahun, tahun 2012 polisi Jepang telah menyita 480 kilo narkotik dari berbagai negara yang masuk ke Jepang. Terakhir penyitaan satu kasus dengan berat 100 kilo narkotik terjadi 4 tahun lalu.
Diperkirakan penyelundupan ini menyangkut satu kelompok penjahat, yakuza, yang telah berencana dengan baik untuk impor narkotika tersebut.
Info lengkap yakuza silakan akses www.yakuza.in