News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Balik Organisasi Kejahatan Yakuza

Orang Indonesia Merampok Rumah Seorang Warga di Jepang

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilsutrasi

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM -  Kelakuan orang Indonesia ternyata ada yang kurang baik. Laporan Kepolisian Jepang yang diterbitkan 31 Maret 2013 ternyata menunjukkan ada satu orang Indonesia melakukan perampokan ke sebuah rumah di Jepang.

Demikian Tribunnews.com mendapat laporan kepolisian tersebut, Minggu (28/4/2013). Dalam laporan tidak dituliskan siapa pelaku, di mana dan kapan kejadiannya. Namun karena laporan Heisei 24 (2012), berarti kejadian perampokan dilakukan antara 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.

Hal yang menarik pula bukan hanya ada perampokan, tetapi dua orang Indonesia tahun lalu telah ditangkap karena melakukan operasi bank gelap (ilegal) di Jepang. Umumnya transaksi pengiriman uang dari Jepang ke Indonesia yang seharusnya lewat bank resmi di Jepang transfer ke bank di Indonesia, tetapi dilakukan sendiri, pengumpulan uang dari banyak sumber, lalu dengan cara sendiri dikirimkan ke berbagai penerima di Indonesia.

Sumber Tribunnews.com di kepolisian Jepang menduga tidak sedikit orang Indonesia melakukan bank gelap tetapi yang tertangkap basah dengan bukti-bukti tercatat hanya dua orang, "Mungkin karena tahu polisi Jepang semakin ketat melakukan monitoring, kini sudah banyak yang meninggalkan kerjanya sebagai bank gelap tersebut," tekannya lagi.

Bukan hanya soal bank gelap saja, menjadi pertanyaan adalah jumlah pengiriman antara Februari 2008 sampai dengan Juni 2011 dari 320 nasabah bank gelap, terkumpul dana 634 juta yen.

"Praktik mereka umumnya lewat Facebook atau jaringan sosial lain dan komunikasi HP, SMS atau Blackberry, iPhone atau pun penggunaan aplikasi WhatsApp, sehingga bisa komunikasi mudah Indonesia-Jepang" papar sumber itu lagi.

Jumlah uang mencapai 634 juta yen itu sangatlah besar dan diduga pula di dalamnya ada titipan sumber uang yang meragukan, memperalat bank gelap tersebut, misalnya dari anggota organisasi berbahaya Yakuza atau yang terkait dengannya. Hal itu sama seperti pencucian uang dilakukan di Indonesia.

Kelompok Anti Money Laundering Asia Pacific (APG) juga menuliskan dengan jelas bahwa Indonesia menjadi satu dari target utama pencucian uang para penjahat dunia, termasuk Yakuza Jepang. Selain  Indonesia juga negara Mesir, Filipina, Myanmar, dan sebagainya.

Kejahatan warga Indonesia di Jepang ternyata ada pula dalam bentuk pencurian. Antara Okt 2010- Feb 2012 seorang warga Indonesia meminjam mobil (rental car), lalu menggunakan mobil tersebut melakukan pencurian di Jepang. Demikian laporan dan data kepolisian itu lagi.

Per 31 Desember 2011 jumlah orang Indonesia yang ada di Jepang tercatat 24.660 orang. Setahun sebelumnya (2010) sebanyak 24.895 orang, berarti terjadi penurunan. Warga asing terbanyak di Jepang dari Cina, Korea, Brazil dan Filipina.
 
Selama sepuluh tahun, antara 2002 sampai dengan 2012, tercatat di kepolisian Jepang ada 181 pemagang warga negara Indonesia yang melakukan kejahatan di Jepang. Tahun 2002 tercatat 15 pemagang melakukan kejahatan, naik menjadi 25 orang tahun 2003. Lalu 21 orang tahun 2004, 21 orang (2005), 21 orang (2006), 18 orang (2007), 7 orang (2008), 16 orang (2009), 9 orang (2010), 15 orang (2011), dan 13 orang  selama tahun 2012.

Jumlah pemagang yang paling banyak melakukan kejahatan di Jepang berasal dari China dan Vietnam yang jumlahnya ratusan orang per tahun.

Jumlah pemagang warga Indonesia yang masuk ke Jepang selama sembilan tahun antara 2002 sampai dengan 2011 sebanyak 46,649 pemagang. Berarti rata-rata per tahun sekitar 5.183 orang.

Sekitar 10 tahun lalu jumlah warga Indonesia yang ada di penjara Jepang sekitar 350 orang. Sumber Tribunnews.com di pemerintahan Jepang memperkirakan jumlahnya saat ini jauh lebih sedikit karena sudah banyak yang dipulangkan ke Indonesia.
 
Bacalah info Yakuza di www.yakuza.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini