Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Jepang memang baru mulai merangkak maju, baru mulai membaik perekonomiannya setelah beberapa tahun terhantam berbagai gejolak ekonomi dunia dan juga bencana alam 11 Maret 2011 yang sampai saat ini para korbannya masih kesulitan hidup dan masih ribuan yang berada di penampungan korban bencana alam di daerah Tohoku, Jepang Utara.
"Karena itu mari kita bangun Jepang bersama-sama, mari kita bergandeng tangan agar bisa membangun lebih baik lagi dan saya yakin Jepang bisa menjadi negara nomor satu di dunia, bisa menjadi negara hebat lagi," papar PM Jepang Shinzo Abe, Sabtu(8/6/2013), selama 15 menit dari pukul 16.00 di stasiun Kameari, Tokyo yang disaksikan sekitar 500 orang sekitar daerah Katsushika-ku, dan Adachi-ku.
Pidato Abe tersebut guna membantu para calon anggota majelis tinggi di daerah tersebut agar semakin populer dan mendapat dukungan kuat pada saat pemilu majelis tinggi (parlemen Jepang) tanggal 21 Juli 2013 (Minggu).
PM Abe juga menyinggung keprihatinan pemerintah Jepang akan semakin sedikitnya jumlah masyarakat Jepang dan kini jauh semakin banyak orang yang tua daripada anak mudanya, "Olehkarena itu kesejahteraan sosial harus benar-benar diperhatikan dengan baik khususnya bagi kalangan usia lanjut usia dan perhatian kepada generasi muda agar semakin ditingkatkan lagi oleh kita semua guna semakin meningkatkan kekuatan Jepang di masa mendatang."
Keyakinan Abe kepada awal mula "start" yang baik dari pemerintahannya tercermin dalam program Abenomics-nya sehingga indeks perdagangan saham semakin baik dan nilai yen melemah terdapat dollar AS. Meskipun demikian Abe berharap itu baru satu langkah awal dan masih banyak lagi harus bisa dilakukan bersama-sama leh rakyat Jepang sehingga negeri Sakura ini bisa menjadi negara terbaik kembali di dunia, tekannya.
Setelah pidato selesai, Abe turun dari mobil kampanye dan menyalami satu per satu masyarakat sekitar dengan dijaga ketat oleh para intelijen Jepang serta polisi yang dikerahkan sangat banyak saat itu.