Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Aksi demonstrasi besar-besaran di Mesir, menuntut Presiden Mohamed Morsi mengundurkan diri, selama beberapa hari terakhir telah mengakibatkan sedikitnya 14 orang meninggal dunia, dan 900 orang lainnya terluka.
Korban tewas berada di distrik Assiut, Kafr el-Shei, Kairo, dan sejumlah daerah lainnya. Seperti diberitakan oleh Upi.com, Selasa (2/7/2013).
Mereka merupakan korban dalam bentrokan antara kelompok simpatisan partai yang mengusung Presiden Morsi, Ikhwanul Muslimin, melawan kelompok anti-Presiden Morsi.
Di Kairo, ratusan orang membakar kantor Ikhwanul Muslimin, yang nyaris kosong ditinggalkan penghuninya. Massa yang beringas, melemparkan batu, bom molotov lalu kemudian membakar kantor tersebut.
Sejumlah anggota Ikhwanul yang bertahan, membalas dengan menembaki penyerang menggunakan senjata angin. Petugas polisi dan personel keamanan tidak mengambil tindakan apapun, untuk menghentikan serangan atau pembakaran tersebut.
Sejumlah anggota polisi malah terlihat berada bersama dengan kelompok anti-Morsi. Mereka bersama dengan demonstran lainnya berkumpul di Tahrir Square menyerukan penggulingan Morsi dan meminta militer untuk campur tangan.
Diperkirakan terdapat sekitar 10 ribu demonstran berkumpul di Tahrir Square, menuntut pengunduran diri Morsi. (upi.com)