TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Ormas - Lembaga Islam Tingkat Pusat menyatakan sikap atas perkembangan politik yang terjadi di Mesir. Umumnya para ormas dan lembaga Islam tersebut prihatin dengan kondisi dan perkembangan politik yang terjadi di Mesir serta turut berduka cita atas wafatnya warga Mesir yang menjadi korban.
"Kudeta militer yang terjadi di Mesir merupakan ancaman terhadap demokrasi dan pelemahan masyarakat sipil. Hal itu tidak hanya menimbulkan instabilitas dalam negeri Mesir itu sendiri tetapi juga negara-negara Arab dan dunia Islam," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, di Jakarta, Senin (8/7/2013).
Din menuturkan, para ormas Islam menyerukan dihentikannya berbagai macam bentuk kekerasan baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak. Kepada semua pihak yang terlibat kata Din, hendaknya memulai langkah-langkah perundingan dan pembicaraan damai.
"Rakyat Mesir hendaknya menyelesaikan krisis politik dengan cara-cara demokratis dan mempercepat transisi kekuasaan melalui pemilihan umum secara terbuka, adil dan konstitusional," katanya.
Adapun Ormas yang membuat pernyataan adalah PP Muhammadiyah, Majelis Tafsir Alquran, PP PERSIS, PP Nasyiatul Aisyiah, DPP PERTI, dan PP Aisyiyah.