TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Presiden Interim Mesir, Adly Mansour mengeluarkan peringatan keras kepada pendukung mantan Presiden Mesir yang terguling, Mohamed Morsi, untuk berhenti melanggar hukum dan membahayakan keselamatan warga Mesir, Senin (29/7/2013).
Peringatan itu dikeluarkan setelah, bentrok antara pendukung dan penentang mantan Presiden Mohamed Morsi, pecah di beberapa kota di Mesir, menewaskan sedikitnya 72 orang.
"Hentikan hasutan dan pidato kebencian terhadap warga Mesir dan lembaga-lembaga negara dan mengakhiri pelanggaran hukum yang dilakukan dan membahayakan keselamatan warga," ujar Adly setelah pertemuan Dewan Pertahanan Nasional Mesir, seperti dikutip dari CNN.
Pascaseruan tersebut Dewan Pertahanan Nasional Mesir akan memantau perkembangan situasi terakhir, dan akan mengambil tindakan tegas terhadap siapapun yang melanggar hukum.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Layanan Ambulan Mesir, Mohammed Ali Sultan, mengatakan setidaknya 72 orang tewas dalam bentrokan di Nasr City, Kairo di hari Jumat, dan Sabtu.
Menurut kelompok pendukung Presiden Morsi, para petugas polisi menembaki mereka dengan peluru tajam.
Namun kantor Kejaksaan Agung, mengatakan para demonstran yang pertama kali memulai kerusuhan dan bentrokan. (cnn)