TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laporan terbaru World Tourism Organization (UNWTO) dan World Travel & Tourism Council (WTTC), memperlihatkan bahwa fasilitasi visa bisa membuat 2,6 juta lahan pekerjaan baru dalam Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada tahun 2016.
Laporan tersebut disampaikan dalam Dialog Tingkat Tinggi APEC, di Bali, Indonesia, pada 1 Oktober 2013.
Dikutip dari situs Apec2013.or.id, laporan yang berjudul Dampak Fasilitasi Visa dalam Ekonomi APEC, itu menunjukan bahwa keberhasilan APEC memfasilitasi visa, termasuk pendekatan progresif dengan menerapkan kebijakan visa baru, akan mendatangkan 21 persen wisatawan mancanegara ke kawasan APEC selama periode 2014 -2016.
Walau demikian disebutkan, masih diperlukan visa tradisional sebelum melakukan perjalanan dibawah kebijakan visa yang berlaku.
Fasilitasi visa bagi wisatawan ini disebutkan bisa menciptakan sebanyak 2,6 juta lapangan kerja tambahan di wilayah APEC pada tahun 2016 dan tambahan 89 miliar US Dollar pendapatan dari sektor pariwisata dari 57 juta turis yang mengunjungi APEC.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Mari Elka Pangestu, menekankan bahwa pentingnya pariwisata sebagai wahana penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Asia Pasifik.
Hal itu telah diakui oleh para pemimpin APEC diringi dengan peluncuran Fasilitasi Travel Inisiatif APEC.
"Tantangannya sekarang adalah untuk menjalin kerjasama antara pejabat yang bekerja di bidang pariwisata, keuangan, bea cukai, imigrasi keamanan, transportasi dan otoritas bandara yang berada di kelompok kerja yang berbeda. Pada 2013, melalui Dialog Tingkat Tinggi atas Fasilitasi Travel yang diselenggarakan di Bali, untuk pertama kalinya diadakan upaya koordinasi dan kami berharap dapat berakhir dengan beberapa rencana pada visa dan fasilitasi perjalanan," katanya.
Sekretaris Jenderal UNWTO, Taleb Rifai, juga mendesak para pemimpin APEC untuk melihat peluang yang timbul melalui fasilitasi visa.
"Laporan ini jelas menunjukkan bahwa menempatkan fasilitasi visa sebagai prioritas nasional dapat diterjemahkan menjadi keuntungan sosio-ekonomi yang signifikan dalam hal pendapatan dan pekerjaan yang dihasilkan oleh pertumbuhan permintaan pariwisata. APEC telah menjadi organisasi terkemuka dalam hal integrasi regional dan kami percaya bahwa fasilitasi visa dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk memajukan tujuan APEC dan pertumbuhan yang seimbang dari perekonomiannya," katanya