TRIBUNNEWS.COM - Dua orang penumpang pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) diketahui menggunakan paspor atas nama Luigi Maraldi, warga negara Italia, dan Christian Kozel, warga negara Austria.
Maraldi dan Kozel melaporkan, paspor mereka hilang di Phuket, Thailand, sejak tahun lalu. Bagaimana kisah hilangnya paspor tersebut?
Hari ini, Minggu (9/3/2014), sebagaimana dikutip dari situs berita Thailand, Phuketwan, polisi Thailand mendapati Luigi Maraldi kembali mengunjungi Phuket. Maraldi tiba pada 1 Maret dan berencana meninggalkan Phuket pada 15 Maret. Polisi Thailand membawa Maraldi ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Menurut Maraldi, ia kehilangan paspornya pada 22 Juli 2013 di sebuah tempat penyewaan motor. Ia menyerahkan paspornya sebagai jaminan saat menyewa motor. Seorang lelaki berkewarganegaraan Italia yang mengaku sebagai kerabat istri Maraldi kemudian meminta paspor Maraldi kepada petugas penyewaan motor. Tanpa menaruh curiga, petugas penyewaan motor memberikan paspor Maraldi kepada lelaki itu.
Maraldi kemudian melaporkan kehilangan paspornya kepada polisi setempat pada 25 Juli 2013. Ia meninggalkan Thailand pada 3 Agustus 2013 setelah mendapatkan dokumen perjalanan sementara.
"Tak ada lagi yang bisa saya sampaikan. Saya bukan ekspatriat yang tinggal di Phuket. Saya hanya datang dan pergi sebagai turis," kata Maraldi.
Ia mengaku mengetahui peristiwa hilangnya pesawat Malaysia setelah keluarganya menghubungi dia dan menanyakan kabarnya. Keluarga Maraldi mendapati nama Maraldi sebagai salah seorang penumpang pesawat itu.
Sementara itu, seperti dilaporkan The Guardian, Minggu, paspor atas nama Christian Kozel juga dilaporkan hilang di Phuket 18 bulan lalu.
Beli tiket bersamaan
Laporan terakhir menyebutkan, dua orang penumpang pesawat yang menggunakan paspor atas nama Maraldi dan Kozel, diketahui membeli tiket bersama-sama.
Dikutip dari CNN, Minggu, dua pemegang paspor tersebut membeli tiket pada maskapai China Shoutern Airlines dengan mata uang Baht Thailand dengan harga yang sama. Kepastian soal tiket mereka diperoleh dari verifikasi pada sistem Travelsky, sistem tiket elektronik yang digunakan untuk memesan tiket. Nomor tiket mereka berdekatan, mengindikasikan tiket dikeluarkan dalam waktu bersamaan.
Dua tiket yang dipesan itu mengawali perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing lalu ke Amsterdam. Di sana dua tiket itu berpisah. Pemegang paspor Maraldi melanjutkan perjalanan ke Copenhagen, sementara pemegang paspor Kozel menuju Frankfurt.
Informasi soal tiket ini menambah misteri baru seputar hilangnya pesawat Boeing 777-200ER milik Malaysia Airlines. Pesawat dengan nomor penerbangan MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China, hilang di sekitar wilayah Selatan Vietnam, Sabtu (8/3/2014). Pesawat tersebut mengangkut 239 orang dari 14 kewarganegaraan, termasuk tujuh orang warga negara Indonesia. (Phuketwan/CNN/Kompascom)