Tribunnews.com, Washington - Pria Liberia yang merupakan orang pertama dengan diagnosa ebola di luar benua Afrika, meninggal di rumah sakit di Texas, berdasarkan pernyataan pejabat yang berwenang, Rabu (8/10/2014).
"Dengan kesedihan mendalam dan duka yang tulus, kami harus memberitahukan tentang kematian Thomas Eric Duncan pada pagi ini pukul 07.51 (waktu setempat, sekitar pukul 12.51 GMT)," kata juru bicara Texas Health Presbyterian Hospital Dallas Wendell Watson, Rabu.
"Mr Duncan meninggal karena penyakit berbahaya, Ebola. Dia berjuang dengan gagah berani dalam pertempuran ini," lanjut Watson. Duncan terbang dari Liberia ke Texas untuk mengunjungi keluarganya.
Tiba di Texas pada 20 September 2014, Duncan mulai merasa sakit empat hari kemudian. Namun, dia baru menjalani perawatan di rumah sakit pada 28 September 2014.
Kritik sempat tertuju ke rumah sakit ini ketika mereka meminta Duncan menjalani rawat jalan saat pertama kali memeriksakan diri pada 25 September 2014. Duncan dipulangkan sekalipun sudah melaporkan gejala ebola dan mengatakan baru tiba dari Liberia, negara yang paling terdampak wabah ini.
"Seminggu terakhir telah menjadi ujian besar bagi sistem kesehatan kita, tapi bagi sebuah keluarga telah menjadi hal yang jauh lebih personal. Mereka (keluarga) itu sudah kehilangan anggota keluarga," kecam komisaris kesehatan Texas David Lakey.
Sepanjang akhir pekan, kondisi Duncan memburuk, meningkat dari status serius menjadi kritis. Pada Sabtu (4/10/2014), dia mulai menjalani pengobatan eksperimental, brincidofovir. Pada Senin (6/10/2014), dokter menyatakan kondisi hati Duncan memburuk. Pada hari itu, Duncan sudah dipasangi alat bantu napas dan alat dialisis ginjal.
Menurut Departemen Kesehatan Texas, jasad Duncan akan dibawa dalam kantong tertutup dua lapis, dan anak dikremasi. Keluarga Duncan dinyatakan sudah setuju dengan proses itu.
"Kremasi akan membunuh virus apapun di dalam tubuh, sehingga sisa-sisa dapat dikembalikan ke keluarga. Tidak ada alat pelindung diperlukan untuk menangani sisa-sisa setelah kremasi," kata pernyataan departemen itu.
Para pejabat kesehatan saat ini memantau 48 orang yang diduga telah melakukan kontak dengan Duncan sejak tiba di Amerika. Namun, sejauh ini dari 48 orang ini tak terlihat gejala ebola.
Virus ebola menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, kata para ahli, atau dengan menyentuh mayat orang yang telah meninggal karena ebola. Rumah sakit di Nebraska dan Georgia, keduanya di Amerika, telah merawat dan memulihkan tiga misionaris asal Amerika yang terinfeksi ebola saat bertugas di Afrika Barat.
Satu dokter Amerika masih menjalani perawatan di Emory University Hospital setelah terinfeksi Ebola di Sierra Leone. Nama dan perkembangan kondisinya tidak pernah dipublikasikan. Lalu, warga Amerika lain yang berprofesi sebagai kamerawan lepas untuk NBC News, Ashoka Mukpo, tiba di Nebraska pada pekan ini untuk menjalani perawatan setelah tertular ebola di Liberia.
Satu warga negara Amerika -dual kewarganegaraan Amerika dan Liberia- yang pertama kali diketahui mengidap ebola, Patrick Sawyer, meninggal pada Juli 2014. Dia menderita penyakit ini setelah bepergian menumpang pesawat terbang dari Liberia ke Nigeria.