TRIBUNNEWS.COM, PRANCIS - Seorang pria bersenjata bertudung mengangkat Kalashnikov dan memuntahkan anak peluru, telah membuat geger polisi di kota Marseille, Prancis, Senin (9/2/2015) pagi.
Dilansir RTE News, insiden itu bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Prancis Manuel Valls ke Marseille, kota pelabuhan yang langsung terhubung dengan laut Mediterania.
Pasukan polisi elite sudah diturunkan untuk mengantisipasi serangan si pemuda terhadap warga sipil yang tinggal di kota sebelah utara Prancis tersebut.
Deputi Wali Kota Marseille, Caroline Pozmentier, menduga insiden di area tersebut terkait perdagangan obat terlarang. Ia memastikan murid-murid sebuah sekolah di lokasi tersebut kini sudah dievakuasi.
"Peperangan panjang melawan perdagangan obat terlarang merupakan peperangan yang memakan waktu lama," imbuh Caroline.
Prancis siaga satu terhadap keamanan dalam negeri mereka menyusul sejumlah serangan pengikut kelompok teror yang mengatasnamakan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Paris bulan lalu. Sebanyak 17 orang tewas dalam serangan itu.
Pekan lalu, dua tentara yang melindungi sebuah organisasi Yahudi dan stasiun radio harus terluka karena serangan senjata tajam oleh orang tak dikenal di Nice.