TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Pernah kah Anda membayangkan berada di luar rumah dengan suhu minus 40 derajat celsius? Tapi itu dilakukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China untuk meningkatkan kemampuan tempur di medan ekstrim.
Pasukan dari Daerah Militer Shenyang di bawah PLA baru-baru ini menjalani latihan militer dan patroli di daerah Daxinganling, perbatasan utara China yang suhunya sampai minus 40 derajat celcius.
Dari sejumlah foto yang dilansir People's Daily Online, Jumat (15/2/2015), saking dinginnya cuaca di sana, alis mata tentara yang memakai topi penghangat sampai membeku. Sementara topi penghangat dan penutup muka mereka penuh dengan salju.
Dengan memanggul senjata, para tentara tetap berada di barisan, rapi seperti sedang bersiap mendengar perintah komandannya. Bahkan, mereka juga tampak merangkak di atas salju tanpa ragu.
PLA memang memiliki kualifikasi ketat untuk mereka yang berada di garda terdepan pertempuran. Mereka tak mentolerir para tentaranya berperut buncit. Jika membandel, tentara tersebut akan mustahil mendapatkan promosi jabatan.
"Kelebihan berat badan tidak hanya akan merugikan citra tentara, tetapi juga mempengaruhi kinerja mereka di medan perang dan kekuatan tempur keseluruhan pasukan," ungkap Li Daguang, seorang ahli Universitas Pertahanan Nasional.
Pelatihan fisik militer menjadi cara mendasar untuk meningkatkan kualitas fisik dan mental pasukan yang tergabung dalam PLA. Sehinga kondisi badan yang proporsional dapat membantu meningkatkan kekuatan tempur mereka, terlebih untuk menjalankan sistem pelatihan militer tertentu. (People's Daily Online)