News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Sri Lanka Pastikan Hadiri Konferensi Asia Afrika di Bandung

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Sri Lanka memastikan hadir pada Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Peringatan ke-10 New Asian African Strategic Partnership (NAASP) pada tanggal 22-24 April mendatang di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat.

Kepastian tersebut disampaikan dalam kunjungan kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia A.M. Fachir kepada Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena pada 16 Maret 2015 di Kolombo.

Fachir bertindak sebagai Utusan Khusus Presiden Jokowi untuk menyampaikan undangan secara langsung kepada Presiden Sri Lanka pada rangkaian kegiatan KAA di Jakarta dan Bandung pada bulan April mendatang.

Sebelumnya Utusan Khusus Presiden RI juga telah menyampaikan undangan dimaksud ke Pakistan, India, dan Myanmar.

Fachir menekankan bahwa sebagai salah satu negara pencetus KAA, maka kehadiran Presiden Sirisena tidak hanya akan berkontribusi penting bagi penyelenggaraan KAA. Tetapi juga akan menjadi kunjungan pertama beliau sejak dilantik menjadi Presiden Sri Lanka pada bulan Januari yang lalu.

Disampaikan pula bahwa sebagai side event dari rangkaian kegiatan KAA mendatang, juga akan diselenggarakan Asia-Africa Business Summit (AABS).

Menanggapi hal itu, Presiden Sirisena, sebagaimana rilis yang dibuat Kemenlu RI, Kamis (19/3/2015), berjanji akan mendorong perwakilan dari KADIN dan kalangan bisnis Sri Lanka, utamanya yang telah memiliki kerja sama bisnis dengan Indonesia untuk dapat berpartisipasi pada AABS tersebut.

Pada kesempatan kunjungan ke Kolombo itu pula Fachir juga melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Yang Mulia Mangala Pinsiri Samarawera mengenai beberapa isu bilateral di berbagai bidang.

Indonesia dan Sri Lanka sepakat bahwa dengan pemerintahan yang baru di kedua belah pihak adalah momentum yang sangat tepat untuk meningkatkan kembali kerja sama bilateral kedua negara.

Terkait target total perdagangan Indonesia - Sri Lanka senilai US$ 1 miliar di tahun 2015. Kedua negara sepakat akan perlunya meningkatkan koordinasi untuk mengatasi hambatan perdagangan yang ada untuk tercapainya target dimaksud di akhir tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini