Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah Presiden dan CEO Toshiba Hisao Tanaka mengundurkan diri hari ini (21/7), Masashi Muromachi langsung menjadi penggantinya.
"Penempatan Muromachi hanyalah sementara. Agustus nanti dicarikan Direksi yang baru dan September akhir dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan dipastikan Direksi yang baru menjabat dari keputusan RUPS tersebut," papar sumber Tribunnews.com, Selasa (21/7/2015) malam.
Selain Tanaka, yang mengundurkan hari ini adalah Wakil Komisaris Utama Tosiba Norio Sasaki dan mantan petinggi Toshiba yang kini menjabat penasihat Atsutoshi Nishida, yang juga mantan Presiden dan CEO Toshiba sebelum Sasaki menjadi Presiden dan CEO Toshiba.
Toshiba, yang merupakan perusahaan elektronik itu telah berada di bawah tekanan selama berbulan-bulan lebih karena penyimpangan akuntansi. Menurut temuan komite tim independen, keuntungan perusahaan dibesar-besarkan menjadi 151,8 miliar yen atau setara 1,2 miliar dollar AS selama periode lima tahun.
"Situasi itu telah menyebabkan dampak yang sangat serius dan kami meminta maaf kepada para pemegang saham, investor dan semua pemangku kepentingan lainnya," kata perusahaan itu dalam sebuah surat kepada investor pada Senin kemarin.
"Setelah memeriksa laporan ... perusahaan akan mengambil prosedur untuk memperbaiki hasil keuangan terakhir yang diperlukan," lanjut perusahaan tersebut.
Pemeriksaan keuangan itu dimulai pada bulan April 2015, ketika Toshiba sendiri mulai menyelidiki praktik akuntansi di divisi energi. Kemudian keadaan semakin memburuk pada Mei, setelah perusahaan mengatakan bahwa komite independen akan mengambil alih review.
Toshiba bahkan membatalkan pembagian dividen pada akhir tahun dan penundaan pendapatan. Selain itu perusahaan elektronik tersebut juga mendorong para analis untuk menurunkan rekomendasi investasi dan perkiraan pendapatan.
Sejak April 2015, saham Toshiba telah turun sekitar 20 persen karena isu-isu akuntansi yang mulai terungkap. Nilai pasar perusahaan ini melayang sekitar 1,673 triliun yen atau sekitar 13,4 miliar dollar AS.
Laba setahun penuh akan jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus dan analis di Bernstein memperkirakan saham Toshiba akan terus menurun. Toshiba didirikan pada tahun 1875, dan dengan cepat membuat nama terkenal dengan kemajuan teknologi di Jepang dari mesin cuci listrik, lemari es, dan TV berwarna pertama di dunia. Sekarang Toshiba adakah salah satu merek elektronik yang paling dikenal di dunia.(Yoga Sukmana/Kompas.com)