Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kasus skandal akunting Toshiba Corporation yang perusahaannya listing di pasar modal, ternyata tidak diributkan di Jepang saja. Masyarakat finansial Amerika Serikat (AS) ternyata berencana untuk menuntut Toshiba karena munculnya skandal akunting ini.
"BMasyarakat finansial AS akan menuntut Toshiba terkait skandal akunting ini. Namun kami menolaknya karena tidak ikut dalam penerbitan ADR (American Depositary Receipt)," kata sumber Tribunnews.com, Jumat 31/7/2015).
Belum lama ini tuntutan action class (dari masyarakat finansial AS) telah diajukan terhadap Toshiba dan para direkturnya.
"Para penuntut ingin mencari ganti rugi atas skandal akunting yang muncul berdasarkan UU Sekuritas AS yang memungkinkan hal tersebut," katanya.
Namun Sekuritas yang dipertanyakan adalah ADR dan Toshiba bukan anggota ADR serta tidak pernah menerbitkan sekuritas apa pun di ADR tersebut.
Oleh karena itu Toshiba masih belum menanggapi tuntutan tersebut hingga saat ini karena memang dianggap belum perlu.
Toshiba akan berusaha mempertahankan diri berdasarkan UU Sekuritas AS nantinya apabila saatnya tiba.
Sementara itu akibat skandal akunting tersebut, 9 orang pimpinan Toshiba mengundurkan diri termasuk CEO Toshiba. Sedangkan Direksi Toshiba yang lain gajinya dipotong 40 persen selama tiga bulan mendatang.