Cyndi yang kala itu berusia 23 tahun merasa bahagia karena merasa kehidupannya berjalan seperti yang diharapkannya.
Semua kerabat dan kawan selalu memuji pasangan ini dan menganggap keduanya adalah pasangan yang serasi.
Di saat merencanakan pernikahan, Cyndi dan kekasihnya malah sudah membeli sebuah rumah.
Saat merencanakan pernikahan di Hawaii, sang tunangan juga aktif terlibat dalam merencanakan pesta.
Namun, saat hari besar itu tiba, sang tunangan malah membatalkan keinginannya menikah.
Beberapa pekan setelah "tragedi" itu, Cyndi dan mantan tunangannya bertemu. Dia kemudian mengajak Cyndi untuk hidup bersama namun tak terikat pernikahan.
Saat itu pula pria tersebut mengungkap alasannya membatalkan pernikahan. Dia tak menginginkan anak, sementara Cyndi sangat mendambakan memiliki anak.
Enam tahun setelah peristiwa menyakitkan itu, Cyndi sudah kembali berkencan. Dia menganggap kisah pahit itu sudah berlalu sangat lama dan tak akan menyakiti siapapun.
"Saya ceritakan kisah itu kepada teman baru saya dan saya kini menganggapnya sebagai sebuah anekdot. Kini saya bisa tertawa jika mengingat peristiwa konyol tersebut," ujar Cyndi.