TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Filipina dilanda topan Goni, yang menyebabkan hujan deras dan angin kencang memicu bencana tanah longsor dan banjir bandang. Akibatnya, setidaknya tujuh orang tewas dan dua orang dinyatakan hilang.
Korban tewas yang diketahui beberapa di antaranya adalah pria dan kebanyakan meninggal akibat tertimbun tanah longsoran, sedangkan lainnya tersapu aliran deras sungai yang meluap dan angin topan.
Padahal, menurut badan pemantauan cuaca Filipina, topan ini diprediksi akan terjadi di atas laut, tepatnya di bagian ujung utara kepulauan Filipina. Namun, ternyata topan ini melanda daerah daratan di sebelah utara Filipina.
Hujan deras terpantau tak berhenti menghujam daerah pegunungan di Baguio sejak Kamis (20/8/2015) hingga Jumat (21/8/2015) dan menyebabkan tanah longsor dan banjir di daerah sekitarnya. Manila, ibukota Filipina, ditenggelamkan oleh banjir bandang.
Akibat bencana ini, sejumlah transportasi laut dan udara dihentikan pengoperasiannya, serta warga di Manila dan sekitarnya dievakuasikan, demi menghindari bahaya banjir dan angin kencang.
Sabtu (22/8/2015) ini, dikatakan topan sudah mulai mereda, dan diprediksikan akan bergerak secara perlahan pada Minggu (23/8/2015) ke arah timur Taiwan, sebelum menuju Jepang awal pekan mendatang.
Filipina memang kerap menjadi sasaran bencana topan dan angin kencang. Di 2015 ini saja, diperkirakan 20 topan dan angin kencang akan melanda Filipina, di mana topan Goni menjadi topan ke-9 yang sudah menyerang negara itu. (CBS News/AccuWeather)