Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Lantaran terlontar wacana penggantian nama Gunung McKinley di Alaska menjadi Gunung Denali, Minggu (30/8/2015) lalu, Presiden AS Barack Obama mendapat kritik dan kecaman keras, terutama dari para petinggi di Ohio, AS.
Dalam sebuah pernyataan yang dilayangkan Senin (31/8/2015), sejumlah anggota dewan perwakilan untuk rakyat Ohio dikatakan mengungkapkan kemarahannya pada pengumuman pencanangan penggantian nama gunung tertinggi di Amerika Utara itu oleh Gedung Putih.
"Gunung McKinley sudah menggunakan nama presiden ke-25 AS (William McKinley) selama 100 tahun ini. Gunung tersebut menjadi bukti pengabdiannya selama bertahun-tahun untuk AS," kata seorang anggota dewan perwakilan Ohio, Bob Gibbs.
"Masyarakat AS harus mempertahankan nama gunung itu demi menghormati presiden dan pahlawan AS yang luar biasa itu," kata seorang anggota dewan lainnya, Tim Ryan.
Menurut USA Today, ancaman banyak datang dari Ohio, sebab William McKinley, presiden ke-25 AS yang meninggal pada 1917 lalu dan kerap disebutkan menjadi alasan mengapa nama Gunung McKinley tidak usah diubah, adalah seorang tokoh yang besar di Ohio.
Penggantian nama gunung itu menjadi Gunung Denali, bahasa Athabascan yang artinya 'yang tertinggi', sebenarnya sudah diajukan sejak 1975 lalu oleh pemerintah Alaska. Namun, usaha itu selalu digagalkan oleh anggota kongres di Ohio.
"Dengan rasa hormat kami terhadap gunung ini, kami secara resmi mengubah nama gunung ini menjadi Gunung Denali, mengikuti tradisi masyarakat asli Alaska dan dukungan penuh dari rakyat Alaska," demikian pernyataan dari Sekretaris Dalam Negeri AS, Sally Jewell, yang kemudian dikutip oleh Gedung Putih. (Fox News/USA Today)