Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Jemaah haji yang datang pada kloter awal sudah mulai melakukan penimbangan koper lebih dulu, menginggat waktu kepulangannya begitu sempit usai melaksanakan prosesi ibadah haji di Arafah, Mudzdalifah, dan Mina (Armina).
Dalam dua hari ini, penimbangan koper sudah dilakukan terutama untuk kloter-kloter yang akan pulang pada 28, 29, dan 30 September 2015.
Dari pemantauan di sejumlah pemodokan jemaah yang sudah melakukan penimbangan koper, banyak jemaah yang harus kembali mengeluarkan barang yang akan dibawa karena beratnya melebihi ketentuan maksimal seberat 32 kilogram.
Jemaah terpaksa harus membawa barang kelebihannya dengan memasukannya ke tas handbag.
Memang jemaah sebelumnya tidak mengukur berat barang bawaan yang dimasukan ke koper mengingat sebelum penimbangan jemaah tidak ditimbang terlebih dahulu.
Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat mengungkapkan, sebetulnya setiap rombongan bisa berinisiatif membeli satu timbangan untuk menimbang koper jemaah sebelum dilakukan penimbangan oleh petugas.
"Saya kira di sini banyak timbangan dijual. Satu rombongan bisa membeli satu untuk melakukan penimbang dengan berat maksimal 32 kilogram. Harganya (timbangan) murah sekali," kata Arsyad di kantor Daker Mekkah, Jumat (18/9/2015).
Ia mengingatkan paling penting yang harus diperhatikan jemaah tidak memasukan barang-barang yang dilarang ke dalam koper, seperti air zamzam.
Ia khwatir petugas bandara akan melakukan sweeping terhadap koper jemaah sehingga isinya harus dikeluarkan kemudian saat di-packing kembali menjadi tercecer dan hilang.
Dicontohkannya, pada musim haji sebelumnya ada koper jemaah yang seluruh isinya air zamzam.
Kemudian petugas membongkar dan mengeluarkan isinya, sehingga saat sampai di Tanah Air yang ada hanya koper yang dalam keadaan kosong.
Memang penimbangan sengaja dilakukan lebih awal agar jemaah tidak terlambat masuk bandara mengingat waktu kepulangan dengan prosesi puncak haji begitu pendek.
Tanggal 22 September 2015 jemaah akan didorong ke Arafah, kemudian pada 23 Septembernya jemaah melakukan wuquf di Arafah, lalu menjalani proses Armina kurang lebih tiga hari.
Sampai akhirnya mereka melakukan tawaf ifadah dan jemaah harus melakukan tawaf wada sebelum pulang.
"Kepulangan dimulai sejak 28 September 2015, bahkan ada yang tanggal 27 September malam pun sudah bersiap harus pulang. Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan ibadah haji baik yang mengambil nafar awal dan nafar sani sangat mempet," katanya.
"Sehingga penimbangan dilakukan lebih awal guna mengantisipasi kondisi arus lalu lintas macet. Sehingga tidak ada waktu (penimbangan koper lagi) karena aktivitas jemaah sangat padat," jelasnya.
Tetapi untuk kepulangan setelah tanggal 30 akan berjalan normal, di mana masa persiapan kepulangan jemaah dilakukan 48 jam sebelum pesawat take off. (*)