TRIBUNNEWS.COM - Sementara pemerintah daerah berusaha untuk memberantas kebiasaan buang air besar di tempat terbuka di daerah pedesaan, penduduk desa di India ini justru menyembah toilet yang disumbangkan pemerintah.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan kampanye "Clean India" membuat kesuksesan 100 persen dalam memberantas buang air besar di tempat terbuka di daerah pedesaan.
Namun, Planet Custodian melaporkan, beberapa toilet yang disumbangkan tidak digunakan seperti yang diharapkan saat salah satu desa mulai percaya bahwa itu adalah benda suci.
Desa ini bahkan mengadakan ritual yang disebut "Pooja" untuk meresmikan toilet baru yang dibangun.
Toilet dipenuhi dengan bunga berwarna-warni.
Penduduk desa juga menawarkan pisang dan kelapa untuk para dewa.
Selain itu, penduduk setempat bahkan menempatkan piring yang diisi dengan secangkir sindoor dan segelas penuh dengan susu.
Ini cukup bukti menjadi bahwa kampanye Clean India tidak seperti yang diharapkan.
Menurut berbagai media lokal, sulit untuk mengajar orang bagaimana menggunakan toilet karena beberapa desa, terutama laki-laki, masih lebih suka buang air besar di tempat terbuka.
India dikenal percaya pada ibadah aneh termasuk beberapa desa yang percaya bahwa sapi adalah tuhan.
Orang-orang ini tetap teguh dalam ide mereka yang menggunakan toilet "tidak higienis dan tidak suci" terutama ketika dipasang di dalam rumah mereka.
Hal ini mendorong pemerintah untuk melaksanakan kampanye agresif untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya toilet.
Dalam data terbaru mereka, dilansir intisari-online, sekitar 600.000 kematian terkait kebiasaan membuka buang air besar.
Sekitar 620 juta orang buang air tinja di tempat terbuka.
Research Institute for Compassionate Economics Sanitation Quality, Use, Access and Trends melakukan survei yang menunjukkan bahwa 40 persen rumah tangga di India memiliki satu anggota yang tidak menggunakan toilet. (*)