Itu baru satu hal. Kemudian hal kedua adalah lokasi tidak ada yang tahu, tersembunyi, rahasia dan benar-benar tak disangka ada di "sana".
Yang pasti tidak akan ada papan nama, tak ada tanda-tanda di luar. Tetapi para penjudi biasanya sudah tahu.
Lokasi pintu masuk, misalnya seolah seperti pintu darurat ke luar dari gedung (bukan pintu masuk). Atau seolah pintu gudang atau pintu tempat stok barang, tidak terawat dan tak diperhatikan atau ditinggalkan pemilik gedung.
Pintu-pintu yang sangat tidak menarik seperti itulah sebagai pintu masuk judi terlarang atau judi gelap di Jepang.
Kemudian ketuk pintu juga tidak dilakukan.
Lalu bagaimana memasukinya? Ada tanda tombol tersembunyi dekat pintu tersebut yang tak diduga, tak kita sangka sebelumnya kalau itu pencetak bel dan ada di lokasi tersembunyi.
Bel itu kita pencet, lalu akan dibukakan oleh si tukang pintu yang rapi menggunakan baju jas putih berpita juga. Keren sekali tukang pintu ini.
Setelah itu kita akan disambut wanita cantik memberikan Oshibori atau lap tangan hangat lembab untuk membersihkan tangan kita.
Barulah ditawarkan dan ditanya, mau ikut judi yang mana.
Ada dua macam biasanya, yang murah itu pun mulai 5.000 yen, atau yang mulai dari 30.000 yen dan top 300.000 yen untuk Baccarat.
Namun dengan permintaan khusus dan memang diketahui kita kaya raya punya banyak uang, sebenarnya bebas uang judi berapa pun bisa kita taruh di sana.
Melihat jumlah tamu yang berjudi dan taruhan ratusan ribu yen, tidak heran perjudian gelap di Jepang per malam saja bisa mencapai miliaran yen berputar di meja judi.
Jumlah tamu per malam sedikitnya di saat sangat sepi juga bisa mencapai 10 orang per malam dan kalau ramai bisa sampai 50 orang atau lebih mungkin ke luar masuk tempat judi tersebut.
Namun kalau sudah penuh biasanya dilakukan pengontrolan ketat orang masuk, agar tidak ketahuan pihak otoritas kepolisian dan lainnya.