TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Sebelum tewas, otak di balik serangan teror Paris, Abdelhamid Abaaoud, diyakini telah merencanakan serangan lain di Perancis.
Seorang jaksa Perancis, Francois Molins, mengatakan bahwa dirinya meyakini Abdelhamid telah merencanakan serangan di area bisnis Paris, La Défense.
La Défense adalah area pusat bisnis dan perkantoran, yang terletak di daerah metropolitan Paris.
Dikutip CBS News, rencananya serangan akan dilakukan sekitar 18 November 2015 atau 19 November 2015.
Dikatakan pula Abdelhamid hendak mewujudkan serangan itu dibantu seorang teroris yang meledakkan dirinya saat penggerebekan di sebuah apartemen di St-Denis.
Teroris itu adalah sosok ketiga yang tewas dan diketahui menjadi pelaku bom bunuh diri di St-Denis.
Sebelumnya, wanita bernama Hasna Aitboulahcen yang dituduh sebagai pelaku bom bunuh diri itu.
Orang ketiga tersebut hingga kini masih belum dapat diidentifikasi.
Menurut USA Today, serangan yang tadinya akan dilakukan di La Défense adalah bom bunuh diri.
Informasi itu diperoleh dari buletin intel yang membagikan informasi detail dan hasil analisis terkait serangan di Paris, dari sejumlah hasil pantauan dan laporan yang dinilai mencurigakan.
Buletin tersebut berspekulasi bahwa pelaku serangan menggunakan metode pantauan pra-operasi serangan, di mana pelaku teliti memilih lokasi yang akan dijadikan target serangan.
Lokasi tertentu akan terpilih jika pelaku merasa telah mengenal lingkungan sekitar lokasi itu dan mengetahui bahwa lokasi tersebut adalah lokasi yang selalu dipadati publik.
Abdelhamid tewas meledakkan dirinya saat apartemen yang disewanya di St-Denis, Belgia, digerebek oleh otoritas Perancis dan Belgia.
Sebelumnya pria itu menjadi buron utama otoritas Eropa. (CBS News/USA Today)