Sebanyak 16 orang yang hadir juga mewakili kelompok-kelompok bersenjata di Suriah, termasuk yang berhaluan Islam garis keras yang juga jadi dua kekuatan pemberontak terbesar, Army of Islam dan Ahrar al Sham.
Kelompok yang biasanya berafiliasi dengan kelompok Al Qaeda di Suriah, yaitu Front al Nusra, jarang mengadakan pertemuan dengan oposisi yang berhaluan lebih moderat.
Konferensi di Riyadh menjadi kelanjutan pertemuan tentang Suriah yang diadakan diplomat dari 20 negara, bulan Oktober lalu di Vienna.
Dalam pertemuan tersebut, Iran yang jadi sekutu Presiden Suriah Bashar al Assad ikut untuk pertama kalinya.
Pengungsi Suriah
Badan Urusan Pengungsi PBB, UNHCR, menyatakan, pada Selasa kemarin, sekitar 12.000 orang yang berusaha melarikan diri dari Suriah ke Jordania berada dalam keadaan tidak menentu di dekat perbatasan.
UNHCR mengimbau Pemerintah Jordania untuk membuka perbatasan bagi mereka.
Sementara itu, Presiden Jerman Joachim Gauck mengunjungi sebuah kamp pengungsi di Azrak, yang berlokasi di daerah gurun Jordania.
Sebagai negara tetangga Suriah, awal 2015 saja di Jordania sudah tercatat lebih dari 600.000 pengungsi Suriah. Negara itu terus kedatangan pengungsi baru.