News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aneh, Satu Persatu Lelaki di Pulau Janda Ini Meninggal Dunia

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Hasilnya, Cathrina menemukan korelasi cukup erat antara penanda penurunan fungsi ginjal dengan pekerjaan partisipannya itu yaitu bekerja kasar di ladang kapas dan tebu.

Khusus di El Savador, penyakit ginjal misterius telah menewaskan banyak pria yang bekerja sebagai petani. Jumlahnya pun melebihi korban tewas akibat HIV/AIDS, diabetes, hipertensi, dan leukimia.

Tak berbeda jauh dari itu, jumlah pria di Nikaragua yang tewas akibat penyakit aneh ini pun bisa dikatakan cukup banyak.

Kumat 35 Tahun Kemudian

Pada 11 Juni 2014, situs berita CNN memuat satu artikel yang menceritakan nasib seorang pemotong tebu yang menderita CKDu atau Chreatinina.

Sejak usia 16 tahun, pria yang diketahui bernama Juan Salgado bekerja sebagai pemotong tebu di satu kota dekat pantai Pasifik Nikaragua pada 1966.

Tiga puluh lima tahun kemudian, gejala seperti demam, sakit kepala, nafsu makan menurun, dan seringkali pingsan kerap dialaminya.

Yang membuat Juan tak habis pikir adalah ginjal yang selama ini dianggapnya sehat, justru mengalami kerusakan yang cukup parah.

Ketika diperiksakan ke dokter, Juan dianjurkan untuk tidak lagi menyibukkan diri di ladang tebu.

"Banyak sekali teman-teman saya yang meninggal dunia dan tidak bisa bekerja karena mengidap penyakit ini," kata Juan yang kini berusia 66 tahun seperti dikutip situs beritaCNN.

Diperkirakan 20.000 orang telah meninggal dini karena penyakit misterius yang menyerang Amerika Tengah dua dekade belakangan ini. Namun jumlah korban pastinya tak ada yang tahu.

Anehnya, dalam tubuh penderita creatinina tidak ditemukan gejala diabetes atau hipertensi seperti halnya yang sering memicu gangguan ginjal di Amerika.

Situs Publicintegrity menyebut lebih dari 16.000 orang di Amerika Tengah tewas akibat penyakit ginjal misterius sejak 2005 hingga 2009.

Menurut analisis data yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah ini tiga kali lipat sejak 1990.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini