Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Presiden Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) Koichi Miyata, tetap akan menjaga sahamnya sebesar 40 persen ada di Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Indonesia meski tahun ini merugi cukup besar.
"Hasil laporan keuangan konsolidasi SMFG September 2015 terutama akibat penurunan harga saham BTPN yang cukup besar, padahal SMFG memiliki 40 persen saham, membuat kerugian mencapai 55 miliar yen," tulis koran Yomiuri hari ini, Selasa (29/12/2015).
Namun meskipun mengalami kerugian besar, SMFG akan tetap memegang saham bank tersebut sesuai yang diungkapkan Miyata kepada Yomiuri.
"Untuk jangka menengah sampai jangka panjang itu di kawasan Asia pertumbuhan tetap ada dan untuk itu kita tidak ingin mengubah semua yang telah kita miliki tersebut," kata Miyata.
Miyata juga menekankan adanya infrastruktur (prasarana) yang kuat di Asia adalah sesuatu yang baik serta idenya untuk semakin memperkuat operasinya di Asia seperti di Indonesia dan di India.
Mengenai perlambatan ekonomi di Tiongkok, serta prospek negara berkembang juga dianggap muncul ketidakpastian.
"Oleh karena itu kita akan tetap berhati-hati dalam memperkenalkan pinjaman baru nantinya di tengah komitmen keterlibtan jangka panjang di berbagai negara," ujarnya.